Alasan Mengapa Godzilla Minus One Tidak Cocok untuk Pasar Indonesia

Alasan Mengapa Godzilla Minus One Tidak Cocok untuk Pasar Indonesia

JAKARTA – Pergelaran Academy Awards ke-96 atau dikenal dengan Oscar dilaksanakan pada hari, Senin (11/03/2024) pukul 06.00 WIB beberapa waktu lalu. Ada beragam kejutan yang dihadirkan pada acara penghargaan Oscar 2024 tersebut, salah satunya film Godzilla Minus One (2023) yang memenangkan Oscar. Yuk, simak fakta-faktanya!

  • Godzilla Minus One menjadi pemenang Oscar 2024 untuk kategori Best Visual Effects

Godzilla Minus One bersaing dengan film kelas atas Hollywood yang memiliki visual efek yang bagus, seperti The Creator, Guardians of the Galaxy Vol. 3, Mission Impossible – Dead Reckoning Part One, dan Napoleon. Tidak sedikit di antaranya yang menghabiskan anggaran dengan jumlah besar.

Sebagai perbandingan, Guardians of the Galaxy Vol. 3 menghabiskan biaya produksi 200 juta dolar Amerika Serikat Rp3,9 triliun dan 100 juta dolar Amerika Serikat Rp1,6 triliun untuk promosi, Mission Impossible – Dead Reckoning Part One menghabiskan 290 juta dolar Amerika Serikat Rp4,5 triliun, Napoleon menghabiskan 200 juta dolar Amerika Serikat (AS) Rp3,1 triliun, dan The Creator menghabiskan 80 juta dolar Amerika Serikat Rp1,3 triliun.

Di antara deretan pesaingnya, Godzilla Minus One menghabiskan anggaran yang sangat sedikit, yaitu berkisar 15 juta dolar Amerika Serikat Rp234 miliar. Ternyata jumlah budget yang dihabiskan bukan merupakan faktor utama untuk memenangkan Oscar kategori Best Visual Effects. Faktanya, Godzilla Minus One merupakan film minim anggaran yang mampu mengungguli film dengan anggaran yang lebih mahal. Sebagai informasi, film bertema monster yang pernah meraih Oscar adalah King Kong 2005 untuk kategori Best Visual Effects pada 2006.

  • Rahasia di balik performa Godzilla Minus One

Sejak penayangannya pada, 03 November 2023 di Jepang, Godzilla Minus One telah menjadi bahan perbincangan. Hal itu tidak mengherankan sebab anggaran yang minim tersebut dapat menghasilkan efek visual yang luar biasa. Banyak para penonton yang membandingkan efek visual Godzilla Minus One dengan film-film Hollywood yang menghabiskan anggaran besar, tapi menghasilkan efek visual yang rendah.

Sang sutradara, Takashi Yamazaki, memiliki rahasia khusus di balik performa Godzilla Minus One yang di luar ekspektasi. “Kami benar-benar berusaha menghindari jam kerja yang panjang. Namun, jika kamu melakukannya, ini adalah lingkungan yang sangat ramah untuk menghabiskan beberapa jam tambahan,” cerita Yamazaki.

Selain itu, Yamazaki mengungkapkan penyebab anggaran yang dikeluarkan sangat minim. Ini karena rendahnya gaji yang diterima oleh para staf industri film di Negeri Sakura. Yamazaki berusaha untuk mempertahankan lingkungan kerja yang baik dengan merenovasi ruangan kantor, memperbesar dapur, dan mempekerjakan koki susyi.

  • Kapan Godzilla Minus One tayang di Indonesia?

Indonesia bukan target pasar Film Godzila Minus One. Indonesia bukan salah satu target pasar dalam mendistribusikan Film Godzilla Minus One yang mengharuskan distributor pihak ketiga membeli lisensi dari Godzilla tersebut melalui CBI Pictures dan Moxienotion. Jadi, bukan perusahaan film Toho Entertaiment yang mendistribusikan film ini langsung ke Indonesia.

Indonesia tidak terlalu menyukai film yang mengusungkan drama. Berkaca dengan Shin Kamen Rider (2023) dan Shin Ultraman (2022) yang mana keduanya merupakan film tokosatsu yang mengusungkan genre drama yang sangat kental. Pada film Ultraman, penonton Indonesia lumayan banyak. Sedangkan pada penayangan Shin Kamen Rider penonton di Indonesia sangatlah sedikit. Jadi inilah alasan mengapa Godzilla Minus One tidak tayang di Indonesia.

Pihak Toho Entertainment hanya berfokus memasarkan film Godzilla Minus One hanya di Amerika dan Eropa. Hal itu disebabkan banyaknya para penggemar disana yang menyukai seri Godzilla, serta menyukai berbagai film yang bergenre aksi dan drama. Tidak hanya itu, film ini juga diminati di pasar Amerika disebabkan adanya sinematografi yang epik, adanya plot yang rapi dan pendalaman karakter yang baik dari setiap pemerannya.

Seperti yang dicakapkan di awal, film Godzilla Minus One tidak tayang di Indonesia dikarenakan lebih banyak alur cerita yang membosankan, bahkan kemunculan Godzilla hanya 11 menit. Hal itu dinyatakan oleh salah satu netizen Indonesia yang pernah menonton di Jepang dan mengungkapkan bahwa film tersebut terlalu banyak menceritakan kehidupan manusianya.

  • Sekilas tentang Godzilla Minus One

Godzilla Minus One merupakan judul kelima dari waralaba Godzilla era Reiwa buatan Toho setelah Shin Godzilla (2016), Godzilla: Planet of the Monsters (2017), Godzilla: City on the Edge of Battle (2018), dan Godzilla: The Planet Eater (2018). Godzilla Minus One menceritakan kondisi negara Jepang yang berada di titik nol pascaperang. []

Redaksi02

Serba-Serbi