KYIV – Ukraina pada Sabtu (22/6/2024) mengatakan, Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran pada Jumat (21/6/2024) malam terhadap infrastruktur energi di wilayah barat dan selatan. Sebagaimana dilansir dari Kompas.com, “Peralatan di fasilitas (operator) Ukrenergo di wilayah Zaporizhzhia dan Lviv rusak,” kata Kementerian Energi Ukraina.
Kementerian itu menyebut, serangan Rusia juga menyebabkan dua karyawan terluka dan dirawat di rumah sakit di Zaporizhzhia. Baca juga: Rusia Lumpuhkan 114 Drone Ukraina, 1 Orang Tewas “Ini adalah serangan besar-besaran dan gabungan kedelapan terhadap fasilitas infrastruktur energi dalam tiga bulan terakhir,” tambah mereka. Lebih dari dua tahun setelah invasi Rusia, serangan rudal dan drone yang ditargetkan telah melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik Ukraina dan memaksa Kyiv untuk melakukan pemadaman listrik dan mengimpor pasokan dari Uni Eropa.
Rudal Inggris Hantam Pangkalan Rusia di Crimea Artikel Kompas.id Pihak berwenang Ukraina pada Kamis (20/6/2024) mengatakan, infrastruktur energi, termasuk pembangkit listrik, telah rusak dalam serangan besar semalam yang menyebabkan tujuh karyawan terluka. DTEK, perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, membeberkan serangan-serangan tersebut menyebabkan “kerusakan serius” pada salah satu pembangkit listriknya.
Serangan Rusia telah menghancurkan setengah dari kapasitas energi Ukraina, menurut Presiden Volodymyr Zelensky. Zelensky mengatakan pada minggu ini bahwa semua rumah sakit dan sekolah di Ukraina harus dilengkapi dengan panel surya “sesegera mungkin”. “Kami melakukan segalanya untuk memastikan bahwa upaya Rusia untuk memeras kami dengan panas dan listrik akan gagal,” ujarnya pada Kamis.
Kepala eksekutif DTEK Maxim Timchenko memperingatkan bahwa Ukraina “menghadapi krisis serius pada musim dingin ini” jika sekutu-sekutu Baratnya tidak memberikan bantuan militer untuk mempertahankan jaringan energi. Zelensky telah berulang kali mendesak sekutu-sekutu Ukraina untuk mengirimkan lebih banyak sistem pertahanan udara untuk melindungi infrastruktur vital negara tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengatakan pada Kamis bahwa Washington akan memprioritaskan pengiriman rudal-rudal anti-rudal udara ke Kyiv, mendahului negara-negara lain yang telah melakukan pemesanan. Zelensky mengatakan dalam sebuah pesan di X bahwa ia “sangat berterima kasih” atas langkah AS tersebut. “Kemampuan pertahanan udara tambahan ini akan melindungi kota-kota dan warga sipil Ukraina,” tulisnya.[]
Putri Aulia Maharani