Cek Khodam Semakin Populer, Apakah Syirik? Ini Pendapat Buya Yahya & Abdul Somad

Cek Khodam Semakin Populer, Apakah Syirik? Ini Pendapat Buya Yahya & Abdul Somad

JAKARTA – Akhir-akhir ini fenomena cek khodam kian tak terbendung di media sosial dan mencuri perhatian publik, lantas bagaimana hukum dan pandangannya menurut Buya Yahya dan Ustaz Abdul Somad? Sebagaimana dilansir TribunNews, Di media sosial terkhusus TikTok sedang menjamur fenomena cek khodam yang membuat banyak orang penasaran.

Bahkan tidak sedikit warganet yang justru memviralkan tren cek khodam ini. Seperti yang diketahui, cek khodam ini berasal dari inovasi pengguna TikTok yang meyakini sosok spiritual makhluk halus yang bisa memberikan bantuan terhadap manusia. Tidak sedikit yang mempercayai bahwa khodam dapat memberikan bantuan pada manusia dalam sejumlah aspek.

Aspek tersebut di antaranya, kesehatan, keselamatan, kekayaan dalam dunia. Akun TikTok tersebut memberikan konten melalui siaran langsung berdalih baca khodam lewat nama pengguna masing-masing. Namun, pemilik akun TikTok tersebut tidak melihatkan wajahnya saat membacakan khodam.

Akun tersebut hanya mengeluarkan suara untuk membaca permintaan dari para pengguna TikTok saat memberikan sajian konten cek khodam. Tak hanya itu, pemilik akun ini sampai menyebutkan beberapa khodam, misalnya Nyi Blorong, Badut Kecubung, hingga rawarontek yang dimiliki oleh para penggunanya.

Kendati demikian, tren cek khodam ini hanya menghibur para pengguna media sosial, khususnya TikTok karena konten ini dibuat kocak dan tidak dianggap serius. Lantas, bagaimana hukum mempercayai ramalan khodam dalam ajaran Agama Islam? Begini pandangan dari Buya Yahya hingga Ustaz Abdul Somad:

1. Buya Yahya

Buya Yahya memberikan pendapatnya terhadap percaya ramalan khodam dalam suatu podcast. Dalam tayangan tersebut dijelaskan bahwa Buya Yahya pernah mendapat sebuah pertanyaan tentang masalah percaya dengan khodam. Pengasuh Ponpes Al-Bahjah Cirebon, Jawa Barat itu menjelaskan bagi orang yang percaya khodam sangat bahaya dan hanya mempersulit hidup. “Enggak usah dicari nggak ada urusan orang kok pusing banget hidup ini,” ujar Buya Yahya.

Ia menyebutkan bagi yang percaya ramalan tersebut sama seperti mempercayai dengan kekuatan makhluk gaib dalam memberikan berbagai aspek bantuan kepada pemintanya. “Jangan sampai nanti membaca allahumma inni a’udzubika minal khubutsi wal khobaits dari jin laki-laki dan perempuan, lalu dimana di pojok kamar mandi,” jelasnya.

Ia menyampaikan bagi orang mempunyai hajat agar segera terkabul bisa menggunakan cara doa bukan mempercayai khodam. “Enggak ada dia punya alam, udah enggak ada urusan dengan kita yang penting baca doa selesai,” tuturnya. Buya Yahya menganggap orang yang percaya khodam bisa terjerumus syirik meskipun hanya dibuat candaan dan sebagainya.

“Sihir khodam itu ya mungkin ada hubungan tadi kalau khodam adalah orang memberdayakan jin untuk kepentingannya dan itu tidak ada baiknya orang semacam itu,” terangnya. “Itu ada karena jin ada bahkan nanti kalau urusannya dengan jin Islam dan sebagainya tapi tetap saja enggak baik,” sambungnya.

Meski demikian, ia menegaskan hukum percaya jin diambil dari kisah Nabi Sulaiman berbeda dengan kepercayaan zaman sekarang. Menurutnya, Nabi Sulaiman saat meminta bantuan terhadap jin ifrit agar memindahkan istana Ratu Bilqis bagian dari karomah dan kelebihan yang diberikan oleh Allah SWT.

“Akan tetapi itu dikatakan syirik entar dulu, karena Nabi Sulaiman sendiri juga pernah minta tolong kepada jin untuk waktu di kisah ifrit dan sebagainya itu ada seorang Nabi, bisa saja seorang wali banyak karomah urusan itu,” jelasnya. Namun Buya Yahya mengingatkan agar tidak percaya dengan jin terutama melalui cek khodam karena dianggap hanya menuruti hawa nafsu.

2. Ustaz Abdul Somad

Sementara itu, Ustaz Abdul Somad (UAS) mempunyai pendapat tersendiri terkait tren cek khodam. Ustaz Abdul Somad memiliki pendapat yang hampir mirip dengan Buya Yahya. Namun, pernyataan Ustaz Abdul Somad lebih tegas dan keras dalam hal menyikapi tren cek khodam. Menurut Ustaz Abdul Somad, manusia tidak boleh meminta pertolongan kepada golongan jin.

“Hukum meminta tolong kepada jin itu tidak boleh. Kalau minta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Kalau mohon, mohonlah kepada Allah.” ujar Ustaz Abdul Somad. Bahkan Ustaz Abdul Somad juga menjelaskan karomah Nabi Sulaiman yang bisa memerintah makhluk halus. “Kalau ada yang nanya soal Nabi Sulaiman minta tolong pada jin bagaimana? Emang iman kalian sudah selevel dengan Nabi Sulaiman?” ujarnya.

“Nabi Sulaiman itu konteksnya menyuruh bukan meminta tolong. Kasusnya sekarang, dukun itu bukan memerintah, tetapi meminta tolong,” ucap Ustaz Abdul Somad dilansir TribunNewsmaker.com dari kanal YouTube Fodamara Media. Dengan demikian, dua ulama besar Islam di Indonesia tersebut sepakat bahwa hukum cek khodam adalah terlarang. Pasalnya hal tersebut bisa mendekatkan diri manusia pada kesyirikan. []

Putri Aulia Maharani

Nasional