JENEWA —Pakar hak asasi manusia PBB menuduh Israel melakukan “kampanye kelaparan yang tertarget” yang menyebabkan kematian anak-anak di Gaza. Sebagaimana dilansir dari Lampost.co, Sepuluh pakar independen PBB dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan kampanye kelaparan oleh Israel merupakan bentuk kekerasan genosida. “Kami menyatakan kampanye kelaparan yang disengaja dan ditargetkan Israel kepada rakyat Palestina merupakan bentuk kekerasan genosida. Dan telah mengakibatkan kelaparan di seluruh Gaza.”
Meskipun PBB belum secara resmi menyatakan bencana kelaparan di Gaza, para ahli, termasuk Michael Fakhri, pelapor khusus PBB untuk hak atas pangan, menekankan kelaparan memang sedang terjadi. “Sebanyak 34 orang Palestina telah meninggal karena kekurangan gizi sejak 7 Oktober 2023. Sebagian besar adalah anak-anak,” kata para ahli, seperti kutipan Malay Mail, Kamis (11/7/2024).
Mereka menyebutkan beberapa kasus, seperti Fayez Ataya berusia enam bulan, yang meninggal pada 30 Mei 2024. Dan Abdulqader Al-Serhi berusia 13 tahun, yang meninggal pada 1 Juni 2024, di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah. Mereka juga menyebutkan Ahmad Abu Reida berusia sembilan tahun. Dia meninggal pada 3 Juni 2024 di sebuah tenda yang menampung keluarganya yang mengungsi di Al-Mawasi, Khan Younis. Para ahli mengkritik kurangnya intervensi global. Mereka menyatakan, “Seluruh dunia seharusnya mengintervensi lebih awal untuk menghentikan kampanye kelaparan genosida Israel dan mencegah kematian-kematian ini. Kelambanan adalah keterlibatan.”
Menanggapi hal tersebut, misi Israel untuk PBB di Jenewa membantah tuduhan tersebut, dan menuduh Fakhri dan para ahli lainnya menyebarkan informasi yang salah. Mendukung propaganda Hamas dan melindungi organisasi teroris tersebut dari pengawasan. Krisis kemanusiaan di Gaza makin mendalam sejak perang meletus menyusul serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023 lalu, yang mengakibatkan 1.195 orang tewas, sebagian besar warga sipil. Serangan militer Israel berikutnya telah menewaskan setidaknya 38.243 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan yang di bawah pengelolaan Hamas.
Terlepas dari peringatan PBB tentang kelaparan yang akan datang, misi Israel menunjukkan penilaian terbaru oleh kemitraan Integrated Food Security Phase Classification (IPC) tidak menyatakan adanya kelaparan dengan alasan akses bantuan yang membaik. “Israel terus meningkatkan koordinasi dan bantuannya dalam pengiriman bantuan kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza,” kata misi tersebut. Mereka menuduh Hamas mencuri dan menyembunyikan bantuan dari warga sipil.[]
Putri Aulia Maharani