VENEZUELA – Aktivis di Venezuela merobohkan patung mantan presiden Hugo Chavez di tengah protes yang diwarnai kekerasan atas sengketa pemilihan presiden di negara itu. Sebagaimana dilansir dari OkeNews, Chavez menjabat sebagai presiden negara Amerika Selatan tersebut dari tahun 1999 hingga kematiannya pada 2013.
Hal ini terjadi ketika diktator Marxis Nicolas Maduro, yang sebelumnya didukung oleh mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn, secara resmi dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden Venezuela. Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan orang-orang memanjat patung di Negara Bagian Falcón sebelum menjatuhkannya secara dramatis. Sedangkan banyak orang bersorak dan mengangkat tangan mereka ke udara.
Patung itu dirobohkan sebagai bentuk protes terhadap Maduro di tengah klaim adanya ketidakberesan serius dalam penghitungan dan pengumuman hasil pemilu. Dewan Pemilihan Nasional, yang setia kepada partai berkuasa Maduro, mengumumkan kemenangannya, memberinya masa jabatan enam tahun ketiga sebagai pemimpin perekonomian yang sedang pulih dari keruntuhan dan masyarakat yang sangat membutuhkan perubahan.
Menteri pertahanan, komunikasi, teknologi dan ketua Majelis Nasional termasuk di antara mereka yang hadir yang memberikan tepuk tangan. “Kami tidak pernah tergerak oleh kebencian. Sebaliknya, kami selalu menjadi korban pihak yang berkuasa,” kata Maduro dalam upacara yang disiarkan televisi secara nasional.
“Sebuah upaya sedang dilakukan untuk menerapkan kembali kudeta di Venezuela yang bersifat fasis dan kontra-revolusioner,” lanjutnya.“Kami sudah mengetahui film ini, dan kali ini, tidak akan ada kelemahan apa pun,” tambahnya, sambil mengatakan bahwa hukum Venezuela akan dihormati.Belum ada komentar dari pihak oposisi, yang telah berjanji untuk mempertahankan suara mereka. Para pemimpin oposisi berencana mengadakan konferensi pers pada hari berikutnya. []
Putri Aulia Maharani