Jokowi Tambah 500 Relawan Projo ke Rombongan yang Kunjungi IKN Nusantara, Tak Hanya Raffi Ahmad Dkk

Jokowi Tambah 500 Relawan Projo ke Rombongan yang Kunjungi IKN Nusantara, Tak Hanya Raffi Ahmad Dkk

PENAJAM PASER UTARA – Presiden Jokowi akan mengajak 500 relawan Projo melihat pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur, dari dekat. Sebagaimana dilansir dari Tribun Kaltim, sebelumnya, Jokowi mengajak influencer papan atas Tanah Air seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Atta Halilintar hingga Gading Marten ke IKN.

500 relawan Projo ini akan diboyong ke IKN Nusantara sepekan jelang Upacara 17 Agustus 2024, tepatnya pada tanggal 11 Agustus ini. Kepastian tersebut diungkapkan Ketua Projo Budi Arie Setiadi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, (31/7/2024).

“Tadi sudah bilang sama bapak, tanggal 11. Kita berangkat 10 dan 11, tapi acaranya sama pak Presiden tanggal 11. Iya, 500 orang,” kata Budi. Budi mengatakan bahwa Presiden mengajak relawan untuk menegaskan bahwa pembangunan IKN sangat penting untuk Indonesia kedepan. “Ini supaya kita semua sadar bahwa pemindahan ibu kota ini adalah bagian penting dari membangun Indonesia untuk masa depan,” katanya.

Pembangunan IKN kata Budi merupakan legacy dari Presiden Jokowi.Selain itu juga bentuk komitmen pemerintah dalam pemerataan pembangunan. “IKN ini kan bagian dari program legacy Pak Jokowi, yang menurut hemat kami ini merupakan bagian dari komitmen pembangunan Indonesia sentris,” pungkasnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi juga mengajak para penggiat seni dan pemengaruh (influencer) ke IKN pada Minggu, (28/7/2024). Presiden bersama influencer meninjau progres pembangunan jalan tol IKN. Mengendarai sepeda motor, Presiden dan influencer juga menjajal tol IKN.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga membocorkan dugaan alasan Jokowi mengajak sejumlah influencer ke IKN. Menurut Jamiluddin Ritonga, kehadiran influencer bersama Jokowi di IKN tentu aneh dan mengejutkan. Sebab, tidak jelas relevansi dan urgensi kehadiran influencer dengan rencana Jokowi berkantor tiga hari di IKN.

Namun demikian, ada dua kemungkinan influencer dilibatkan dalam kerja Jokowi selama di IKN. “Pertama, influencer dilibatkan untuk mengcounter issue negatif terkait IKN. Isu negatif itu memang sudah mengemuka sejak Jokowi menyatakan ibu kota pindah ke IKN,” ucap Jamil dalam keterangannya, Senin (29/7/2024).

Jamil mengatakan, isu negatif itu terus menguat hingga Jokowi gagal berkantor di IKN pada awal Juli 2024.nPembangunan dasar yang belum selesai dijadikan dasar untuk menyerang ketidakberesan pembangunan IKN.n”Minimnya investor yang mau beinvestasi juga menjadi isu negatif terkait IKN.

Hal itu membuat pesimis sebagian anak bangsa akan keberlanjutan pembangunan IKN,” ungkapnya.nJamil menilai kehadiran influencer diharapkan dapat mengcounter semua isu negatif tersebut. Untuk itu, Jokowi tampaknya sengaja melibatkan influencer dalam meresmikan jembatan.nBahkan Jokowi bersama influencer menaiki motor untuk menggambarkan kelayakan IKN.

“Para influencer itu tentu akan mengemas informasi peresmian itu menjadi beragam counter. Substansi isinya, meskipun akan dikemas beragam format penyajian, tentu ingin menyampaikan semua pembangunan di IKN berjalan lancar. Pesan-pesan itu tentu untuk mengcounter tidak benar pembangunan di IKN mengalami banyak kendala,” jelas dia.

Dia mengatakan bahwa pesan-pesan sukses pembangunan di IKN yang dikemas influencer itu diharapkan juga akan memengaruhi investor mau berinvestasi di IKN. “Kalau ini juga yang menjadi tujuan menghadirkan influencer, tentu relatif keliru. Sebab, investor kelas kakap tentu tidak mengkonsumsi medsos yang kerap digunakan influencer untuk menyampaikan kontennya.

Bahkan investor juga tidak menjadi pengikut influencer tersebut,” ucap dia. Padahal, kata Jamil, semua mengetahui pesan akan berpeluang menimbulkan efek tertentu minimal pesannya sampai kepada khalayak sasaran. Karena itu, tentu sulit konten yang dikemas influencer dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi.

“Jadi, kalau kehadiran influencer diharapkan dapat menggugah para inveator, tentu hal itu tindakan yang keliru. Ini artinya, melibatkan influencer dalam kegiatan Jokowi berkantor tiga hari di IKN sangat tidak efisien dan tidak efektif,” ucap dia.Kemudian, kehadiran influencer diharapkan dapat mengemas konten agar masyarakat Indonesia mendukung IKN.

Hal itu perlu dilakukan karena dukungan masyarakat terhadap pembangunan IKN selama ini relatif rendah. “Hal itu terjadi karena penetapan IKN dilakukan dengan pendekatan top down, bukan bottom up sebagaimana layaknya di negara demokrasi. Ini artinya, ibu kota negara dipindahkan semata keputusan elite politik, khususnya Presiden Joko Widodo. Bahkan Jokowi yang menetapkan tempat ibu kota yang baru,” jelas dia.

Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta menuturkan pemindahan Ibu Kota tidak ada dalam janji kampanye Jokowi. Karena itu, pemindahan ibu kota di luar rencana Jokowi untuk periode 2019-2024. “Kalau pun DPR dilibatkan, hal itu hanya justifikasi belaka. Mekanisme ini sengaja tetap dipenuhi untuk menunjukkan demokrasi tetap berjalan di Indonesia.

Di sini berlaku demokrasi prosedural, bukan demokrasi substansi dalam menetapkan pemindahan ibu kota,” papar dia. Jamil menyebut karena rakyat tidak dilibatkan dalam memutuskan pemindahan ibu kota, maka sebagian masyarakat juga masa bodoh. Hal itu membuat IKN seolah tanpa makna. Sebab, apalah artinya pembangunan IKN bila sebagian rakyatnya saja tidak mendukung.

“Agar masyarakat memberi dukungan, maka dirasa perlu kehadiran influencer di IKN. Mereka ini diharapkan juga membuat konten untuk meyakinkan masyarakat pentingnya IKN,” jelasnya. Adapun upaya itu bisa jadi efektif untuk meyakinkan masyarakat pentingnya IKN. Namun efektif itu bisa jadi hanya berlaku pada pengikut influencer yang bersangkutan.

Namun, perlu juga dipahami, efektifnya suatu konten ditentukan juga oleh sikap awal khalayak terhadap konten yang diterimanya. “Kalau konten yang diterima sama dengan sikap awalnya, maka khalayak akan menyetujuinya.nIni artinya, pengikut dari influencer akan mendukung ajakannya, yang dalam hal ini mendukung IKN,” jelasnya.

Sebaliknya, bila sikap khalayak tidak sama dengan ajakan konten yang disampaikan influencer, maka hal itu dapat menjadi efek bumerang. Pengikutnya bisa jadi tidak lagi percaya pada si influencer. Akibatnya, influencer itu akan ditinggalkan pengikutnya.Sebab, hubungan influencer dengan pengikutnya hanya sebatas faktor kepercayaan.

Bila pengikutnya sudah tidak percaya, maka influencer akan ditinggalkan. Karena itu, melibatkan influencer dalam IKN bisa jadi dapat menambah dukungan. Namun demikian, tak menutup kemungkinan dapat menimbulkan antipati baik terhadap IKN maupun influencer itu sendiri.

“Hal itu tentu bak simalakama bagi influencer. Karena itu, influencer perlu berhati-hati dalam menerima order. Sebab tidak semua orderan yang akan dikemas dalam konten akan sesuai dengan sikap awal pengikutnya. Karena itu, berpikirlah sebelum menerima order agar tidak menjadi bumerang,” tutup dia. []

Putri Aulia Maharani

Breaking News Nasional