PM Thailand Srettha Diberhentikan, Rusia Hadapi Serangan Balik dari Ukraina

PM Thailand Srettha Diberhentikan, Rusia Hadapi Serangan Balik dari Ukraina

JAKARTA – Mahkamah Konstitusi Thailand Perdana Menteri Srettha Thavisi karena terbukti melanggar etik mengangkat seorang mantan narapidana ke dalam kabinetnya. Sebagaimana dilansir ari CNN Indonesia, kabar lainnya adalah faktor di balik Rusia bisa diinvasi balik oleh ribuan pasukan Ukraina. Berikut berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:

Mahkamah Konstitusi (MK) Thailand memecat Perdana Menteri Srettha Thavisin karena terbukti melanggar etik, usai menunjuk seorang menteri eks narapidana ke dalam kabinetnya.

“Lima dari empat hakim Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa perdana menteri diberhentikan karena tidak jujur,” demikian pernyataan MK Thailand, seperti dikutip Reuters.

Para hakim MK menyebut Srettha telah melanggar etik karena mengangkat menteri yang merupakan mantan narapidana. Menurut MK, perbuatan Srettha itu “sangat melanggar standar etika.”

India menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Berdasarkan data World Population Review per 1 Agustus 2024, jumlah penduduk di India mencapai 1.442.857.230 orang dari total jumlah manusia di bumi yang sudah mencapai lebih dari 8 miliar jiwa.

India pun diprediksi akan mencapai puncak populasinya yaitu 1,65 miliar orang pada tahun 2060, dan setelah itu jumlah penduduknya akan mulai berkurang. Dengan jumlah penduduk itu, diperkirakan setiap hari terdapat 62.972 bayi yang lahir di India. Di saat yang sama, 26.097 diperkirakan meninggal dunia, dan 1.333 orang migrasi dari India ke negara lain setiap harinya.

Ukraina menjadi sorotan setelah berhasil mengerahkan ribuan pasukannya menginvasi balik wilayah Rusia di perbatasan sejak 6 Agustus lalu. Balasan ini berlangsung ketika Rusia masih menjajah Ukraina sejak Februari 2022 lalu. Ribuan pasukan Ukraina lengkap dengan kendaraan lapis baja, tank, hingga drone, berhasil menduduki sejumlah wilayah di Kursk hanya kurang dari dua pekan saja.[]

Putri Aulia Maharani

Headlines Internasional