TENGGARONG – Seperti tahun lalu, Presiden Jokowi mengenakan baju adat saat menjadi inspektur upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI. Sebagaiamana dilansir dari TribunKaltara, Kali ini, Presiden Jokowi mengenakan baju Adat Kutai saat memimpin Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara ( IKN ), Kalimantan Timur. Namun, sayang Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, yakni Sultan Adji Muhammad Arifin selaku tuan rumah Malah tak diundang oleh panitia pusat.Saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Sultan Adji Muhammad Arifin mengaku tak mendapat undangan menghadiri Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI di depan Istana Negara, IKN.
Meski demikian, Sultan Adji Muhammad Arifin tidak kecewa dan memilih untuk ikut memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI bersama Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah. Kepada TribunKaltim.co, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Adji Muhammad Arifin mengaku tidak kecewa apabila tidak diundang untuk mengikuti peringatan kemerdekaan di IKN.
“Tergantung dengan faktor alam, cuaca, dan undangan, kita ngga ada (undangan). Tidak ada perasaan bagaimana, itu terserah orang mau undang atau tidak. Tergantung panitianya,” katanya. “Saya biasa saja, masing-masing daerah, sama saja. Kita sama-sama merayakan kemerdekaan Indonesia,” kata Sultan Adji Muhammad Arifin.
Dua purna P askibraka 2023, yakni Kachina Ozora dipercaya membawa duplikat Bendera Merah Putih, dan Keyla Azzahra Purnama bertugas membawa Teks Proklamasi. Dua purna Paskibraka 2023, yakni Kachina Ozora dipercaya membawa duplikat Bendera Merah Putih, dan Keyla Azzahra Purnama bertugas membawa Teks Proklamasi. (HO/Sekretariat Presiden) Diketahui, Presiden Jokowi ( Joko Widodo ) mengenakan baju adat Kutai saat menjadi inspektur Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara ( IKN ), Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024).
Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Jokowi mengenakan baju adat Kustin, salah satu ciri khas Kalimantan Timur.Tampak, Presiden Jokowi mengenakan baju atasan berwarna hitam yang terbuat dari beludru. Baju itu diwarnai dengan ukiran emas di bagian depan yang memberikan kesan mewah. Baju itu dipadukan dengan kain dodot bermotif batik dan celana panjang.
Penampilan juga dilengkapi degan hiasan kepala berwarna hitam beludru yang dihias ukiran emas, dengan detail bulu-bulu yang mewarnai bagian atasnya. Busana yang sama juga dikenakan Ibu Negara Iriana Jokowi, yakni kebaya beludru berwarna hitam dengan ukiran emas.
Kebaya itu dipadukan dengan bawahan berupa kain batik dan hiasan kepala. Jenis baju adat Kutai, yakni Kustin merupakan warisan Kesultanan Kutai Kertanegara. Baju ini memiliki makna kebesaran. Pada masanya, baju adat Kustin hanya dikenakan oleh raja dan keturunannya. Tak heran jika baju ini dikenal sebagai baju bangsawan ala Kalimantan Timur.Namun seiring waktu, baju adat Kustin juga dikenakan oleh masyarakat umum pada momen-momen tertentu.
Meski tak mendapat undangan, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Adji Muhammad Arifin mempersilakan Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat kesultanan. “Silakan saja dipakai, pakaian kesultanan dipakai untuk menghormati peringatan 17 Agustus, bukan dipakai setiap hari,” ucap Sultan Adji Muhammad Arifin. “Pakaian ini dikategorikan pakaian di dalam keraton. Filosofinya, orang yang pakai betul-betul sebagai raja, bukan sembarang orang. Sebelumnya mereka juga sudah ada izin,” sambungnya.
Terakhir, pada momentum kemerdekaan ini, Sultan Adji Muhammad Arifin juga berharap agar keberadaan IKN dapat membawa kemajuan bagi Indonesia. Selain itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan agar tidak terjadi polemik yang kemudian memecah belah bangsa. “Saya harap mudah-mudahan ke depan lebih baik, supaya kita rukun damai dan tentram dengan suku-suku yang ada di Indonesia. Saya ingin IKN membawa kemajuan,” tandasnya.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Kesbangpol Kutai Kartanegara angkat bicara terkait undangan untuk Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura hadir di HUT ke-79 RI di IKN. Sekretaris Kesbangpol Kukar, Sutrisno menuturkan, sebelumnya Kesbangpol Kukar menerima arahan dari Kesbangpol Kalimantan Timur mendata tokoh-tokoh yang akan diundang untuk mengikuti upacara di IKN.
Saat itu, Kesbangpol Kukar telah mengirimkan surat pemberitahuan tersebut kepada tokoh-tokoh di Kukar, termasuk Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Adji Muhammad Arifin. Surat pemberitahuan tersebut telah disampaikan pada pihak Kesultanan tertanggal 26 Juli 2024. Dalam surat pemberitahuan yang dikirimkan oleh pihaknya, Sutrisno mengungkapkan, Kesbangpol Kaltim memberikan arahan agar tokoh-tokoh yang direkomendasikan untuk mengisi data diri dan melampirkan KTP dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Hanya saja, sampai batas waktu yang telah ditentukan, Kesbangpol Kukar tidak kunjung menerima data perwakilan Kesultanan yang akan berangkat menuju IKN untuk mengikuti upacara. “Hanya saja sampai batas waktu yang ditentukan, kami tidak mendapat konfirmasi data dari Kesultanan. Siapa yang akan diutus atau sebagainya.
Makanya kami kirim data yang terkumpul dulu ke Kesbangpol Kaltim,” terangnya, Sabtu (17/8). Berkenaan dengan undangan resmi dari istana, Sutrisno menyebut, Kesbangpol Kukar hanya memiliki kewenangan meneruskan undangan yang diterima dari Kesbangpol Kaltim. “Memang kemarin ketika undangan diambil ke Provinsi, ada teman saya ambil, dia bilang memang tidak ada undangan untuk Sultan,” tandasnya.
Sementara keinginan Presiden Jokowi untuk menggelar upacara peringatan detik-detik Proklamasi di IKN, Kalimantan Timur akhirnya terwujud pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Disaksikan sekitar 1.300 orang, bendera Merah Putih sukses berkibar di halaman Istana Negara IKN.Upacara peringatan kemerdekaan pertama yang dipimpin Jokowi di IKN nampaknya juga bakal jadi yang terakhir.
Pasalnya, pemerintahan bakal berganti ke tangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024. Ada sedikit yang berbeda dari Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI yang di Istana Negara, IKN. Presiden Jokowi sempat turun dari mimbar untuk menyerahkan bendera Merah Putih kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibaraka ).
Hingga akhirnya, lagu “Indonesia Raya” berkumandang dan Paskibraka Try Adyaksa S sukses bertindak sebagai pengerek bendera. Lalu, Akmal Faiz Ali Khadafi menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pembentang bendera Merah Putih. Presiden Jokowi pun menutup jalannya upacara HUT ke-19 RI di IKN Nusantara dengan sukses. “Terima kasih semuanya berjalan dengan baik. Bubarkan,” kata Jokowi kepada komandan upacara. []
Putri Aulia Maharani