Protes Meluas di Israel, Bandara Ben Gurion Tutup Usai Seruan Mogok Massal

Protes Meluas di Israel, Bandara Ben Gurion Tutup Usai Seruan Mogok Massal

JAKARTA – Bandara internasional utama Israel, Ben Gurion, menyetop seluruh operasional penerbangan pada Senin (02/09/2024) usai mogok besar-besaran melanda Negeri Zionis. Juru bicara serikat buruh terbesar Israel Histadrut mengatakan bandara akan ditutup dan seluruh kedatangan dan keberangkatan akan dihentikan pada pukul 08.00 pagi waktu setempat.

Belum diketahui kapan bandara akan melanjutkan kembali operasionalnya. Kepala Federasi Buruh Histadrut, Arnin Bar-David, sebelumnya menyerukan mogok massal pada Senin di seluruh wilayah Israel. Aksi itu dilakukan untuk menuntut pemerintah segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan kelompok milisi Hamas Palestina.

Seruan untuk melakukan mogok massal sendiri muncul usai militer Israel menyatakan enam sandera Hamas ditemukan tewas di Jalur Gaza selatan. Menurut sumber Israel, tiga dari enam sandera seharusnya dibebaskan dalam tahap pertama kesepakatan pertukaran sandera yang saat ini masih dirembukkan.

“Mereka terdata dalam daftar yang diberikan pada awal Juli lalu. Daftar itu memungkinkan mereka untuk kembali ke Israel hidup-hidup,” kata sumber tersebut, seperti dikutip Haaretz. Dilansir dari Anadolu Agency, Hamas menyatakan enam sandera ini tewas akibat serangan udara Israel yang terus menggempur Jalur Gaza.

Kendati, Kementerian Kesehatan Israel menyatakan enam sandera tewas akibat tembakan jarak pendek sekitar 48-72 jam sebelum ditemukan dan diautopsi. Kematian enam sandera ini pun sontak membuat geger masyarakat Israel hingga warga berdemo mendesak pemerintah segera membebaskan sandera lainnya yang masih ditawan Hamas.

Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir selama beberapa bulan terakhir terus berusaha membujuk Israel-Hamas menyepakati pertukaran sandera dan mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Namun, upaya itu mandek karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang. Israel terus menggempur Jalur Gaza sejak Hamas melancarkan serangan ke Negeri Zionis pada 7 Oktober 2023 lalu. Perang terus berlanjut meskipun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyerukan gencatan senjata segera.

Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan lebih dari 40.700 warga Palestina, mayoritas anak-anak dan perempuan. Lebih dari 94.100 orang juga mengalami luka-luka. []

Redaksi08

Internasional