TOKYO – Bom seberat 500 pound (226 kg) milik Amerika Serikat (AS) meledek di dekat landasan pacu Bandara Miyazaki, Jepang, pada Rabu. Sebagaimana dilansir dari Sindonews.com, Akibat insiden ini, bandara ditutup dan menyebabkan 87 pesawat membatalkan penerbangannya.
Bom Amerika yang meledak diduga bom besar untuk membendung serangan pesawat kamikaze selama Perang Dunia II. Bom itu tertimbun puluhan tahun di lokasi bandara tersebut.
Beruntung tidak ada pesawat yang melintasi landasan pacu Bandara Miyazaki saat bom meledak.
Ledakan itu menghasilkan kawah selebar 23 kaki dan kedalaman hampir 3 kaki, menurut seorang pejabat Kementerian Transportasi Jepang, yang dikutip Reuters, Kamis (3/10/2024).
Tim penjinak bom dari Pasukan Bela Diri Darat Jepang kemudian menemukan bahwa penyebab ledakan itu adalah bom Amerika yang telah terkubur di bawah permukaan tanah. Tidak ada korban luka yang dilaporkan, tetapi rekaman dari siaran langsung menunjukkan sebuah pesawat terbang telah meluncur di dekatnya hanya dua menit sebelum ledakan terjadi. Penutupan landasan pacu telah menyebabkan 87 penerbangan dibatalkan, tetapi tidak ada bahaya ledakan lebih lanjut dan pekerjaan perbaikan untuk mengisi lubang tersebut harus diselesaikan pada Kamis pagi, kata juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi.
Penerbangan yang terkena dampak dioperasikan oleh JAL, ANA, dan maskapai penerbangan lain yang menghubungkan Miyazaki dengan kota-kota seperti Tokyo, Osaka, dan Fukuoka, menurut situs web bandara. Terletak di ujung tenggara pulau Kyushu, Bandara Miyazaki dulunya merupakan pangkalan Angkatan Laut Jepang hingga akhir Perang Dunia II, tempat ratusan pilot “kamikaze” muda berangkat untuk misi terakhir mereka, menurut situs web kota Miyazaki.
Beberapa bom yang tidak meledak sebelumnya telah ditemukan di bandara Miyazaki, kata pejabat Kementerian Transportasi. Lebih dari 79 tahun sejak berakhirnya perang, bom yang tidak meledak dari serangan udara yang intens masih ditemukan di seluruh Jepang. Sebanyak 2.348 bom seberat 41 ton telah dibuang selama tahun fiskal 2023, kata Pasukan Bela Diri.[]
Putri Aulia Maharani