JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sebagaimana dilansir dari Espos.id, Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (14/10/2024) pagi, bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG dibuka menguat 7,60 poin atau 0,10 persen ke posisi 7.528,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,01 poin atau 0,11 persen ke posisi 934,25.
“Fokus pekan ini tertuju pada rilis data laporan keuangan emiten kuartal III-2024 yang diperkirakan membaik dan dapat memberikan sentimen positif untuk performa IHSG,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin seperti dilansir Antaranews.
Dari dalam negeri pada Selasa (15/10/2024), Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan, ekspor, dan impor untuk periode September 2024.
Selanjutnya, pada Rabu (16/10/2024), Bank Indonesia (BI) akan merilis hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilaksanakan pada 15-16 Oktober 2024, yang paling ditunggu yakni keputusan suku bunga acuan.
Pelantikan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029 akan dilaksanakan enam hari lagi, yakni pada Minggu (20/10/2024).
Pada tanggal tersebut, presiden terpilih Prabowo Subianto akan mengumumkan nama-nama kabinet yang siap bekerja selama 2024-2029. Sebelumnya, beredar kabar bahwa jumlah kursi kabinet Prabowo-Gibran akan terdiri dari 44 menteri.
Dari mancanegara, data Indeks Harga Produsen (PPI) AS untuk September 2024 tidak berubah, atau sedikit di bawah perkiraan dengan kenaikan 0,1 persen, ha b menunjukkan bahwa inflasi mulai melambat.
Kemudian, pada Kamis (17/10/2024), AS akan merilis angka klaim pengangguran baik initial maupun continuing, yang nantinya akan menjadi pertimbangan bank sentral AS (The Fed) untuk memutuskan suku bunga The Fed ke depan dengan sudut pandang data ketenagakerjaan.
Spekulasi penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan November sempat berubah-ubah, namun kini mencapai 88,4 persen, dengan peluang 11,6 persen yang mengindikasikan suku bunga tidak akan berubah.
Dari regional, pada akhir pekan depan (18/10), China akan merilis pertumbuhannya untuk kuartal III-2024. Konsensus menilai bahwa ekonomi China masih cukup tertekan dengan proyeksi hanya sebesar 4,6 persen year on year (yoy).
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Hang Senh melemah 425,39 poin atau 2,00 persen ke level 20.826,58, indeks Shanghai menguat 4,41 poin atau 0,14 persen ke level 3.222,25, dan indeks Straits Times menguat 10,57 poin atau 0,30 persen ke 3.584,33.
Sebelumnya, IHSGBursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (11/10/2024) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor properti.
IHSG ditutup menguat 40,52 poin atau 0,54 persen ke posisi 7.520,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,47 poin atau 0,48 persen ke posisi 933,24.
“Data inflasi Amerika Serikat (AS) keluar lebih tinggi dari ekspektasi, sehingga mengaburkan gambaran mengenai keputusan suku bunga yang akan di ambil pada November 2024,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) memperlihatkan Inflasi utama di AS naik 0.2 persen month to month (mtm) pada September 2024, sama dengan kenaikan di dua bulan sebelumnya dan lebih tinggi dari ramalan pasar 0,1 persen (mtm).
Secara tahunan, inflasi utama melambat selama enam bulan beruntun menjadi 2,4 persen, atau terendah sejak Februari 2021, dari 2,5 persen di bulan Agustus namun masih lebih tinggi dari ramalan pasar 2,3 persen.
Inflasi Inti naik 0,3 persen (mtm), atau naik dari 0,2 persen (mtm) pada sebelumnya dan lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang naik 0,2 persen (mtm).
Dari pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik hingga 4 basis poin (bps) menjadi 4,1 persen untuk pertama kali sejak akhir Juli 2024.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau semua sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 3,07 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor kesehatan yang naik masing- masing sebesar 1,62 persen dan 1,42 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ISEA, INPS, HUMI, ASRI dan BSDE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ENAK, LIVE, TAYS, DMMX dan GRIA.[]
Putri Aulia Maharani