Coba bayangkan: kamu bermain di sebuah tim sepak bola wanita, bermain di liga dengan 10 tim peserta. Sebagaimana dilansir dari Kumparan.com, Di sepanjang musim, 18 laga banyaknya, kamu dan rekan setimmu tak pernah terkalahkan. Boro-boro kalah, kebobolan saja tidak. Timmu mencetak 78 gol, atau setara 4,3 gol setiap pertandingannya.
Tapi, di akhir musim, kalian cuma finis di posisi dua. Tak terkalahkan, tak kebobolan, tapi tetap gagal juara. Rasanya seperti apa?
Tidak buruk-buruk amat, ternyata. Itulah yang dikatakan para pemain dan pelatih Ängelholms FF, klub sepak bola wanita yang berada di Divisi 4 Liga Wanita Swedia. Perasaan mereka campur aduk: di satu sisi kecewa karena tak juara, tapi di sisi lain bangga dengan prestasi mereka dan senang karena capaian mereka jadi perhatian seluruh dunia.
Ya, Ängelholms FF jadi sensasi di seantero dunia setelah capaiannya di Divisi 4 Liga Wanita Swedia viral di media sosial. Dari 18 laga, mereka menang 15 kali dan hanya imbang tiga kali. Imbang tiga kali itu terjadi melawan sang juara, Ljungbyheds, dan peringkat ketiga, Vastra Karups. Semuanya berakhir 0-0.
Ljungbyheds, yang jadi juara, justru mengalami sekali kekalahan dan satu kali imbang—yaitu melawan Ängelholms FF dengan skor 0-0. Ini membuat mereka finis satu poin di atas Ängelholms FF dan otomatis lolos ke Divisi 3 Liga Wanita Swedia.
Keberhasilan itu—atau kegagalan itu?—disikapi secara positif oleh pelatih dan pemain. Ulf Johansson, pelatih mereka, bilang kalau screenshot klasemen yang viral di media sosial itu membuat para pemain mengapresiasi catatan yang telah mereka raih.
Johansson juga bangga atas capaian itu. Ia bilang, di beberapa pekan terakhir, lawan bahkan hanya fokus mencetak gol ke gawang Ängelholms FF—meski tahu mereka bakal kalah.
“Di beberapa pertandingan terakhir, semua tim cuma punya satu tujuan, yaitu mencetak gol ke gawang kami. Jadi mereka memasang lima sampai enam penyerang di 25 menit terakhir laga,” ujarnya dikutip dari The Guardian.
“Mereka tahu mereka bakal kalah, tapi mereka cuma mau agar rekor kami pecah telur saja. Tapi untungnya kami tetap berhasil mempertahankan catatan itu. Para pemain juga sangat senang, mereka berteriak girang saat kami benar-benar mencapainya,” ujarnya.
“Ini benar-benar gila, semua orang di media sosial membicarakan hal itu. Ini memberikan energi yang besar buat anak-anak,” kata Johansson.
Sebenarnya, meski tak juara, Ängelholms FF masih punya peluang untuk promosi ke Divisi 3 Liga Wanita Swedia. Mereka harus menjalani dua leg playoff melawan Strövelstorp/Salamis.
“Kami punya rencana dua tahunan: tahun pertama membangun tim di level senior, dan tahun depan naik ke divisi ketiga. Kami nggak bakal mati hanya karena gagal promosi, tapi karena sekarang kami punya kesempatan, ya kami usahakan,” ujar Johansson.
Sayang, Ängelholms kalah dengan agregat 5-4. Hasil ini membuat Strövelstorp/Salamis tetap di divisi 3 sementara Ängelholms mesti tetap berada di divisi 4 setidaknya semusim ke depan.
Apa pun itu, catatan mereka tak terkalahkan, tak kebobolan—dan tak juara—di sepanjang liga besar kemungkinan tak akan pernah diulang siapa pun. Sepertinya itu sudah cukup untuk saat ini.[]
Putri Aulia Maharani