Temuan Residu Berbahaya pada Anggur Muscat, Kemenkes Berikan Saran untuk Mengolah Buah dan Sayur

Temuan Residu Berbahaya pada Anggur Muscat, Kemenkes Berikan Saran untuk Mengolah Buah dan Sayur

Otoritas Thailand melaporkan sejumlah sampel anggur Shine Muscat diduga telah terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia terlarang. Sebagaimana dilansir dari Kumparan.com, Dalam temuan tersebut, sebanyak 23 dari 24 sampel anggur Muscat yang diambil dari 15 toko di Bangkok terbukti mengandung residu pestisida dengan kadar yang melebihi batas wajar.

Beberapa di antara sampel tersebut terkontaminasi klorpirifos dan endrin aldehida. Kedua zat itu sudah dilarang di bawah undang-undang keamanan pangan.

Menyikapi temuan di Thailand, sejumlah negara seperti Malaysia dan Indonesia melakukan pemeriksaan serupa.

Anggur Shine Muscat dalam beberapa waktu terakhir telah menjadi salah satu jenis anggur yang digemari oleh masyarakat. Anggur berwarna hijau muda itu tidak berbiji dan rasanya manis. Di Indonesia, satu kemasan berisi 1 kg anggur Shine Muscat dijual Rp 30-40 ribu.

Dengan temuan dugaan residu pestisida berbahaya dalam anggur tersebut, membuat banyak orang tua khawatir. Apalagi, tidak sedikit anak-anak yang juga menggemari anggur Shine Muscat.

Memang, apa sih bahayanya jika mengonsumsi buah atau sayuran yang mengandung pestisida?

“Tiap jenis pestisida memiliki risiko kesehatan yang berbeda terhadap manusia, tergantung pada senyawa kimia dalam pestisida tersebut, jumlah asupan (residu yang ada dalam bahan makanan) dan lama paparan,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, dalam keterangannya, Rabu (30/10).

Ya Moms, itu artinya, paparan pestisida dalam jangka waktu lama dan dosis yang berlebihan dapat menimbulkan dampak kesehatan.

Pada pestisida dengan efek sistemik (diserap oleh tanaman dan beredar melalui jaringan tanaman), residunya masih bisa bertahan di dalam buah atau sayuran, bahkan setelah dicuci.

Paparan jangka panjang dari jenis pestisida ini dengan asupan yang cukup dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti gangguan kinerja endokrin, hingga gangguan fungsi hati dan ginjal.

Sementara pestisida non-sistemik (bekerja di permukaan tanaman), cenderung residunya akan menempel di luar dan lebih mudah dihilangkan setelah dicuci. Namun, paparan berlebihan jenis pestisida ini juga tetap berbahaya, yakni gangguan neurologis dan gangguan hormon.

Lantas, seperti apa tips mengolah sayur dan buah-buahan agar bisa terhindar dari gangguan kesehatan akibat residu bahan kimia berbahaya?

• Mencuci buah dengan saksama dengan air mengalir atau merendam dengan larutan tertentu, seperti larutan garam atau cuka, untuk mengurangi residu pestisida

• Memilih produk buah yang organik yang tidak menggunakan pestisida

• Memilih buah yang bisa dikupas untuk dikonsumsi

• Memeriksa label untuk melihat negara asal dan informasi terkait sertifikasi keamanan pangan yang mungkin memberikan penjelasan tentang kualitas pengelolaan pestisida yang dilakukan oleh perusahaan penghasil buah tersebut.[]

 

Putri Aulia Maharani

Breaking News