JAKARTA – Konglomerasi bisnis Astra International (ASII) melaporkan kenaikan lababersih sekitar 1% menjadi Rp25,85 triliun hingga akhir kuartal ketiga 2024. Angka tersebut naik dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp25,69 triliun.
Sebagaimana dilansir dari Espos.id, Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (31/10/2024), Astra membukukan pendapatan bersih sebesar Rp246,32 triliun per kuartal III/2024, naik 2,24% yoy. Pendapatan Astra paling banyak berasal dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi sebesar Rp99,55 triliun serta segmen otomotif sebesar Rp99,52 triliun.
Adapun, segmen jasa keuangan menyumbang pendapatan Rp24,5 triliun per kuartal III/2024. Lalu, segmen agribisnis menyumbang pendapatan Rp16,28 triliun, infrastruktur dan logistik sebesar Rp6,17 triliun, teknologi informasi sebesar Rp2,03 triliun, serta properti sebesar Rp910 miliar.
Di bisnis otomotif, kinerja penjualan mobil Astra sebenarnya menurun 15%, merefleksikan pelemahan pasar mobil nasional. Namun, peningkatan kinerja bisnis lainnya, terutama divisi jasa keuangan, mengimbangi penurunan divisi otomotif.
Sementara, peningkatan kinerja bisnis kontraktor penambangan dan pertambangan emas, mengimbangi penurunan penjualan alat berat dan pertambangan batu bara.
“Kinerja grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024 memperlihatkan resiliensi portofolio bisnis kami yang terdiversifikasi dengan baik. Meskipun pasar mobil masih relatif lemah, namun kami memprakirakan grup dapat mempertahankan kinerja yang kuat hingga akhir tahun ini,” ujar Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan tertulis.
Astra membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp191,67 triliun per kuartal III/2024, naik 2,32% yoy. Alhasil, laba bruto Astra naik 1,98% yoy menjadi Rp54,65 triliun. Setelah dipengaruhi berbagai beban hingga penyesuaian nilai wajar investasi Astra di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) maka laba sebelum pajak penghasilan ASII mencapai Rp40,77 triliun. Astra telah membukukan aset sebesar Rp469,4 triliun per kuartal III/2024, naik dibandingkan aset per akhir 2023 Rp445,67 triliun.
Selanjutnya, liabilitas ASII mencapai Rp207,36 triliun pada periode yang berakhir 30 September 2024, naik dibandingkan akhir 2023 sebesar Rp195,26 triliun. Ekuitas ASII mencapai Rp262,04 triliun per kuartal III/2024, naik dibandingkan ekuitas per akhir 2023 sebesar Rp250,41 triliun.
Seiring dengan capaian kinerja keuangan, harga saham ASII terpantau menguat. Pada perdagangan hari ini, Rabu (30/10/2024), harga saham ASII naik 1,46% ke level Rp5.200 per lembar. Meskipun, harga saham ASII masih turun 1,89% dalam sepekan serta di zona merah, atau turun 7,96% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).[]
Putri Aulia Maharani