Samarinda, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni memberikan apresiasinya terhadap kabupaten/kota di Kaltim yang telah berhasil dalam menurunkan angka stunting di daerahnya.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan dialog dan penandatanganan percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), yang juga diwarnai dengan pemberian penghargaan kepada daerah-daerah yang berhasil menurunkan angka stunting di Kaltim.
Dalam pemaparannya pada acara yang digelar di Pendopo Odah Etam, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (18/11/2024), Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa ada tiga daerah kabupaten/kota yang berhasil menurunkan angka stunting sampai dengan 17 persen. Ketiga daerah tersebut adalah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kabupaten Paser, dan Kota Balikpapan. Di mana penurunannya sangat baik, begitu juga dengan daerah lainnya.
“Peringkat pertama diraih oleh Kabupaten Kukar, peringkat kedua Kabupaten Paser, dan peringkat ketiga diraih oleh Balikpapan,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ketiga daerah itu memang bisa menurunkan angka stunting, termasuk juga tujuh daerah lainnya di Kaltim. Ia menambahkan, permasalahan stunting ini tidak dapat diselesaikan hanya melalui program gizi semata, tetapi juga harus terintegrasi dengan program lainnya.
Penyelenggaraan gizi statistik dan sensitif secara konvergen, dilakukan dengan mengintegrasikan serta menyelaraskan berbagai sumber daya, untuk mencapai tujuan pencegahan stunting. Dalam pelaksanaannya, upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting dilakukan mulai dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, sampai dengan pemantauan serta evaluasi.
Di tempat yang sama, Pjs Bupati Kukar Bambang Arwanto yang diwakili Asisten II Pemkab Kukar Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ahyani Fadianur Diani mengungkapkan, capaian yang berhasil diraih oleh Kukar merupakan hasil kerja keras dari semua pihak yang ada.
“Salah satu yang menjadi fokus utama dan juga perhatian khusus dari Pemkab Kukar adalah percepatan penurunan angka stunting. Capaian ini tidak terlepas dari kerja sama semua pihak dan para pemangku kepentingan lainnya dalam upaya percepatan pencegahan stunting,” pungkasnya. *
Penulis: Rudi Harahap / Editor: Agus