JAKARTA – Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah akhirnya mengumumkan mundur pada Jumat 6 Desember 2024 dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji di Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagaimana dilansir dari Sapos, sebelum memilih mundur Gus Miftah kerap mendapatkan sorotan dan kritikan dari publik. Tercatat ada 8 kasus kontroversial yang muncul ke permukaan dalam beberapa waktu ini.
Berikut ini daftar kasus yang bikin Gus Miftah mendapat tekanan kuat dari publik untuk mundur jabatan utusan khusus. Sebelum akhirnya Gus Miftah mengumumkan pengunduran diri dari jabatan tersebut.
Menghina Pedagang Es Teh
Baru-baru ini viral sebuah video Gus Miftah mengolok-olok seorang pria bernama Sunhaji yang sedang berjualan es teh saat acara Magelang Berselawat pada akhir November 2024. Dalam video tersebut nampak Gus Miftah menghina Sunhaji dan diikuti tawaan orang-orang di sekitarnya.
Menoyor Kepala Istri di Depan Umum
Pada 2024, Gus Miftah melakukan aksi yang sangat disayangkan untuk seseorang yang dikenal paham dengan agama. Berada di depan publik, Gus Miftah kedapatan menoyor kepala istri. Berdalih candaan, apa yang dilakukan olehnya tetap membuat publik kesal.
Bagi-Bagi Duit Saat Kampanye
Di kawasan Pamekasan, Madura, Gus Miftah pernah membagikan uang kepada jemaah pada Januari, yang kemudian memunculkan tudingan politik uang menjelang Pemilu 2024. Meskipun mendapat kritikan, Miftah menegaskan jika uang yang diberikan merupakan bentuk sedekah. Namun, tindakannya menuai kontroversi dan menimbulkan berbagai spekulasi tentang motif di balik pembagian uang yang dia lakukan.
Sebut PKS Sebagai Partai Wahabi
Pada Januari 2024, Gus Miftah menciptakan polemik baru dengan menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai yang identik dengan kaum Wahabi. Dalam ceramahnya di Lampung, Miftah mengungkapkan rasa ketidakpercayaannya terhadap kerja sama antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan PKS. Pernyataannya ini mendapatkan reaksi keras dari kader PKS dan para pendukungnya merasa tersinggung dengan tuduhan dan pernyataan Miftah. Pada tahun 2022, Gus Miftah terlibat kontroversi mengenai dugaan penghinaan terhadap seorang pendakwah, Ustaz Khalid Basalamah. Kejadian ini bermula ketika Gus Miftah menggelar sebuah pagelaran wayang di Pondok Pesantren Ora Aji. Gus Miftah melontarkan kata-kata yang merendahkan ustaz Khalid dan memicu perdebatan publik.
Dakwah di Gereja
Pada 2021, Gus Miftah membuat kejutan dengan berdakwah di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Aksinya menuai kecaman dari berbagai pihak yang menilai seorang ulama seharusnya tidak melakukan dakwah di tempat ibadah non-Muslim.
Dakwah di Kelab Malam
Pada suatu kesempatan Gus Miftah menyatakan dakwah bisa dilakukan di mana saja, bahkan di kelab malam. Menurutnya, dakwah tidak harus selalu dilakukan di masjid atau tempat ibadah, tetapi bisa juga menjangkau tempat-tempat yang dianggap sebagai pusat hiburan malam. Hal ini memicu perdebatan publik yang dinilai kurang baik.
Bandingkan Larangan Speaker Masjid dengan Dangdutan
Gus miftah pernah membuat publik marah ketika membandingkan larangan penggunaan speaker masjid untuk tadarus Al-Qur’an saat Ramadan dengan acara dangdutan. Kritiknya tersebut disampaikan ketika ia berdakwah di Desa Bangsri, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). Perbandingan yang dilakukannya itu dianggap tidak tepat dan menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat.
[]
Putri Aulia Maharani