Wajib Shelter Bom di Setiap Bangunan, Norwegia Tanggapi Ancaman Rusia

Wajib Shelter Bom di Setiap Bangunan, Norwegia Tanggapi Ancaman Rusia

JAKARTA – Pemerintah Norwegia, pada Jumat (10/1/2024), mengumumkan kewajiban setiap bangunan baru agar dilengkapi dengan shelter bom. Kebijakan ini untuk menghindari ancaman serangan Rusia di kemudian hari. Sebagaimana dilansir dari IDN Times, Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan Norwegia-Rusia terus memanas imbas ketegangan di Arktik dan invasi Rusia ke Ukraina. Oslo juga sudah menutup satu pintu perbatasan dan memutuskan mendirikan pagar di sepanjang perbatasan Rusia.

1. Bangunan bom shelter harus mampu melindungi dari senjata kimia dan radioaktif

Menteri Kamanan Publik dan Hukum Norwegia, Emilie Enger Mehl, mengatakan bahwa kewajiban membangun shelter bom ini penting melihat situasi yang tidak menentu dalam beberapa bulan ke depan. “Terdapat ketidakpastian di sekitar kita. Kami harus mengambil langkah tegas dalam melindungi warga sipil, terutama menghadapi skenario terburuk yakni berperang atau adanya serangan di negara ini.

shelter adalah salah satu sistem perlindungan yang dibutuhkan,” tuturnya, dikutip Politico.Kewajiban membangun shelter bom dihentikan pada 1998 menyusul berakhirnya Perang Dingin. Sebelumnya, setiap bangunan apartemen besar lebih dari 1.000 meter persegi diharuskan memiliki sebuah shelter bom untuk melindungi setiap orang. Sementara, syarat utama shelter bom yang baru harus dapat melindungi orang dari senjata kimia, radioaktif, dan berlindung dari senjata konvensional. Selain itu, terdapat rencana mengubah bangunan stasiun bawah tanah dan tempat parkir menjadi shelter bom.

2. Norwegia berikan bantuan militer ke Ukraina senilai Rp33,3 triliun

Sehari sebelumnya, Menteri Pertahanan Norwegia, Bjorn Arild Gram, setuju mengalokasikan dana sebesar 2 miliar euro (Rp33,3 triliun) untuk membantu militer Ukraina pada 2025. Pengumuman itu menyusul pertemuan dengan Menhan Ukraina Rustem Umerov. “Perhatian utama diberikan untuk memperkuat pertahanan udara UKraina sebagai sebuah area kritis di mana kita dapat bergantung pada bantuan Norwegia. Norwegia akan terus membantu dan menginvestasikan dalam industri pertahanan Ukraina,” ungkap Umerov, dilansir The Kyiv Independent.

Mekanisme pendanaan baru yang diterapkan Norwegia mengikuti pengeluaran pertahanan yang diterapkan Denmark. Tujuan utama Denmark membeli senjata dari industri pertahanan Ukraina dibandingkan dengan menyediakan bahan utama. Sementara itu, Denmark menjadi negara pertama yang menawarkan donasi senjata untuk Ukraina lewat pembelian langsung dari industrinya. Saat ini, biaya pertahanan Ukraina tidak setara dengan kapasitas produksi senjata domestik.

3. Rusia geram imbas pengurangan diplomat di Norwegia

Pada Oktober, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Moskow akan membalas langkah Oslo yang mengusir beberapa diplomat Rusia dari negaranya. “Kami akan menganggap ini sebagai aksi tidak bersahabat dan akan menggambarkan masa depan kami terhadap Norwegia. Kami berjanji bahwa respons kami akan sangat sensitif bagi sisi Norwegia,” tuturnya, dilansir Reuters. Sementara itu, Norwegia menyebut bahwa pengurangan jumlah diplomat Rusia di Oslo sesuai dengan kepentingan negara. Pihaknya menyebut, relasi Norwegia dan Rusia merenggang imbas perang ilegal Rusia di Ukraina.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional