Hasto Kristiyanto Joget Sebelum Datangi KPK, Hadiri Pemeriksaan Kasus Harun Masiku

Hasto Kristiyanto Joget Sebelum Datangi KPK, Hadiri Pemeriksaan Kasus Harun Masiku

JAKARTA – Menyandang status tersangka, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menghadiri acara Runniversary Soekarno Run di kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (12/1). Acara ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-52 PDIP. Sebagaimana dilansir dari TribunNews, Bahkan dalam acara tersebut, Hasto tampak berbaur dengan peserta dan berjoget di atas panggung.

Layar panggung menampilkan tulisan “KPK”, yakni Kelompok Pemuja Koplo. Logo ini tampak menyerupai logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Hari ini kami sengaja mengundang KPK, Kelompok Pemuja Koplo. Tetapi kalau saya adalah Kelompok Pemuja Keadilan,” kata Hasto.Acara ini dihadiri sejumlah petinggi PDIP di antaranya Puan Maharani, Komarudin Watubun, Eriko Sotarduga, Ganjar Pranowo, Pramono Anung hingga Aria Bima.

Hasto saat ini diketahui menyandang status tersangka dalam kasus dugaan suap Pergantian Antarwaktu (PAW) anggota DPR RI.Kasus ini menyeret mantan kader PDIP Harun Masiku dan mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.Hasto diduga berperan dalam pemberian uang suap kepada Wahyu Setiawan agar Harun Masiku dapat menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 melalui mekanisme PAW.

Selain itu, Hasto juga diduga menghalangi proses penyidikan terkait keberadaan Harun Masiku yang masih buron sejak 2020.KPK telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Hasto pada Senin (13/1), setelah sebelumnya Hasto tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama yang dijadwalkan pada Senin (6/1).

Kuasa hukum Hasto, Johannes Tobing, memastikan bahwa kliennya akan hadir pada pemanggilan berikutnya. “(Surat) sudah kita terima, (pemeriksaan) nanti tanggal 13 (Januari),” kata Johannes.Hasto Kristiyanto, saat dikonfirmasi mengaku siap menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasto memastikan dirinya akan mematuhi segala proses hukum yang dilakukan lembaga antirasuah itu.

“Ya sudah (siap), karena ini kan sudah persoalan cukup lama dan sesuai dengan komitmen saya akan taat sepenuhnya pada seluruh proses hukum, hukum yang berkeadilan,” kata Hasto.

Dia juga mengaku telah mempelajari hak-haknya sebagai tersangka sebagai bagian dari persiapannya. “Saya juga sudah membaca hak-hak saya dalam status sebagai tersangka. Hak sebagai tersangka apa saja itu sudah saya pelajari dengan sebaik-baiknya,” ujar Hasto.

Hasto menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk mengikuti proses ini dengan penuh keyakinan. “Sejak awal kami tahu jalan yang ditempuh oleh PDIP sejak PNI pada masa Bung Karno, PDI, Bu Mega hingga PDI Perjuangan memang jalan-jalan terjal yang harus dihadapi dengan keyakinan ideologis,” ucapnya.

Selain itu, Hasto juga mempersiapkan pemanggilan perdana dirinya oleh KPK sebagai tersangka dengan menyemir rambutnya dengan warna hitam. Dia menyebut warna hitam ini melambangkan bahwa dalam hukum, tidak ada yang abu-abu.

“Kalau ada yang nanya persiapan apa? Setidaknya rambut saya sudah saya semir hitam, jadi seperti lambang tidak ada yang abu-abu dalam hukum, dan ini kata Pak Djarot juga saya menjadi lebih muda,” ujar Hasto.

Juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli, mengatakan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, sudah siap secara lahir maupun batin untuk menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Mas Hasto sudah menyiapkan lahir dan batin untuk pemeriksaan besok (hari ini, red),” kata Guntur.Guntur menyebut, Hasto sudah mengikuti lari maraton bertajuk “Soekarno Run Anniversary” di Gelora Bung Karno, Jakarta.

“Dari lahir tadi mengikuti Maraton Soekarno Run 10 KM, sementara secara batin terus mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan pelindung alam semesta,” ujarnya.

Guntur menyatakan bahwa Hasto memandang pemeriksaan ini sebagai bagian dari risiko perjalanan politik.Dia mengutip pandangan Hasto yang menganggap ujian ini tidak sebanding dengan tantangan yang dihadapi oleh Bung Karno di masa lalu.

“Inilah risiko perjalanan politik yang harus dihadapi, namun yang sering disampaikan oleh Mas Hasto, apabila dibandingkan dengan ujian yang dihadapi Bung Karno dulu, tidak apa-apanya. Mas Hasto juga telah mempelajari hak-hak tersangka dan perlidungan hukum,” ucap Guntur.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional