JAKARTA – Ketua Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Senin (20/1/2025). Dia mengatakan, ada sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuannya dengan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.Salah satu pembahasannya adalah penerapan program makan bergizi gratis di pesantren.
Selain itu, Dadan juga memastikan program makan bergizi gratis tetap berjalan di sekolah dan pesantren saat bulan Ramadan 1446 H/2025 M.”Pesantren ini sekitar tiga ribu pesantren dan target santrinya 5 juta, ini akan dipenuhi secara bertahap dan akselerasi percepatan yang diminta Presiden ini akan bisa dilaksanakan, sehingga pada tahun 2025 akan tercapai,” ujar Dadan dilansir dari laman NU Online.
1. Skema pemberian makan gratis di sekolah dan pesantrenProgram Makan Bergizi Gratis perdana digelar di Kalbar.
Dadan juga menjelaskan skema pemberian makan gratis di sekolah dan pesantren. Bagi siswa sekolah, dipersilakan membawa pulang makanan yang dibagikan untuk nantinya bisa disantap saat buka puasa.
“Untuk yang di sekolah, berdasarkan pengalaman kami, makanan akan dibagikan dan dibawa pulang ke rumah. Jadi, pada bulan Ramadhan pun Badan Gizi akan melaksanakan program ini, dan itu menjadi bagian penting yang sangat dinanti-nanti anak-anak,” kata dia.Sementara, bagi santri yang ada di pesantren, makan bergizi akan dibagikan pada saat buka puasa.
2. Badan Gizi akan bangun dapur-dapur di pesantren
Dadan menyampaikan, Badan Gizi Nasional akan membangun dapur-dapur yang terstandarisasi. Sehingga, faktor kebersihan hingga cara penyajiannya bisa dilakukan dengan baik.”Kami akan tetap memperhatikan hal itu. Seperti yang diketahui, standar dari Badan Gizi adalah pemenuhan kalori, komposisi gizi, higienis, dan keamanan pangan,” ucap Dadan.
3. Badan Gizi dan PBNU akan jalin kerja samaKetua Umum PBNU
Dalam kesempatan itu, Gus Yahya mengatakan, PBNU dan Badan Gizi Nasional akan meneken nota kesepahaman (MoU) terkait program makan bergizi gratis, pada 31 Januari 2025 saat Kongres Keluarga Maslahat NU.
“InsyaAllah, setelah ini akan segera disusun bersama naskah MoU antara NU dan BGN, dan mudah-mudahan kita bisa mengadakan MoU nanti pada saat pelaksanaan Kongres Keluarga Maslahat, Insyaallah tanggal 31 Januari yang akan datang,” kata Gus Yahya.
Gus Yahya kemudian mengapresiasi pesantren mendapat makan bergizi gratis. Sebab, tidak semua pesantren bisa menyediakan makanan untuk santrinya.”Pesantren-pesantren di lingkungan NU khususnya sangat beragam. Tidak semuanya menyediakan makan untuk santri. Banyak yang membiarkan santrinya masak sendiri atau membeli makan dari luar,” ujar Yahya.[]
Putri Aulia Maharani