JAKARTA – Presiden Donald Trump menyebut Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dijalankan oleh “orang-orang gila radikal,” dan mengungkapkan niatnya untuk mengeluarkan mereka serta memutuskan masa depan lembaga tersebut. Pernyataan ini disampaikan pada Minggu, 2 Februari 2025, setelah USAID mengelami dampak pembekuan bantuan luar negeri AS yang dilakukan oleh Trump.
Sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, Elon Musk turut mengkritik USAID, bahkan menyebut lembaga itu sebagai “organisasi kriminal” melalui unggahan di platform X. Ia mengklaim bahwa USAID mendanai penelitian senjata biologi termasuk Covid-19 yang menewaskan jutaan orang.
Serangan terhadap USAID terjadi di tengah pembekuan bantuan luar negeri oleh AS selama tiga bulan, yang disebabkan klaim Trump bahwa industri bantuan asing tidak sesuai dengan kepentingan AS dan sering bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.
USAID, yang mengelola anggaran sebesar $42,8 miliar untuk bantuan kemanusiaan dan pembangunan, juga menghadapi dampak dari pembekuan ini. Pada akhir pekan lalu, dua pejabat tinggi USAID dicopot setelah berusaha menghalangi perwakilan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang dipimpin oleh Elon Musk, untuk mengakses bagian terlarang gedung USAID.
Selain itu, hampir 30 staf karir di biro Legislatif dan Urusan Publik USAID kehilangan akses email mereka dalam semalam. Situs web USAID juga tidak dapat diakses sejak Sabtu, 1 Februari, yang menunjukkan bahwa lembaga tersebut mungkin akan segera berakhir.