Cara AS Menekan Mesir agar Dukung Pemindahan Warga Gaza

Cara AS Menekan Mesir agar Dukung Pemindahan Warga Gaza

GAZA – Amerika Serikat dilaporkan menggunakan krisis keamanan air Mesir sebagai “senjata” untuk menekan Kairo agar menerima rencana pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza. Laporan ini dipublikasikan oleh edisi bahasa Arab dari The New Arab, Al-Araby Al-Jadeed.

Pada kunjungan ke Kairo pada Rabu lalu, seorang pejabat senior pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan terpisah dengan Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dan Kepala Intelijen Umum Hassan Rashad. Diskusi tersebut menyentuh rencana pemindahan kontroversial warga Gaza serta sengketa terkait Bendungan Grand Renaissance Ethiopia.

Sebagaimana dilansir dari SindoNews, utusan AS itu menyatakan bahwa keterlibatan AS dalam penyelesaian krisis bendungan tersebut bisa bergantung pada kerja sama Mesir dalam merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania.

Mesir Menolak Usulan Pemindahan Paksa

Meski mendapat tekanan, pejabat Mesir dengan tegas menolak usulan Trump untuk “membersihkan” Gaza dengan memindahkan sekitar 2,3 juta penduduknya ke negara tetangga. Mereka menyuarakan kekhawatiran mengenai tantangan dan konsekuensi signifikan dari rencana tersebut, sambil menekankan kesulitan pelaksanaannya.

Utusan AS tersebut juga bertemu dengan tokoh masyarakat dan dua pemimpin partai politik untuk menilai sikap Mesir terhadap usulan tersebut. Pembahasan itu bertujuan untuk menentukan apakah protes publik di Mesir mencerminkan sentimen anti-AS yang lebih luas atau hanya penolakan terhadap pemindahan paksa warga Gaza.

AS Terus Dorong Rencana Pemindahan Paksa

Meskipun adanya penolakan dari Mesir, Trump diperkirakan akan terus mendorong rencana pemindahan paksa. Seorang sumber diplomatik senior Mesir yang terlibat dalam pertemuan itu menyatakan bahwa Mesir akan kesulitan menentang rencana tersebut tanpa dukungan dari komunitas Arab yang lebih luas.

Namun, pejabat Mesir menegaskan kembali bahwa mereka terbuka untuk mengeksplorasi solusi alternatif yang dapat menjamin keamanan Israel tanpa mengusir paksa warga Palestina dari tanah mereka.

Pada akhir pekan lalu, kepresidenan Mesir mengonfirmasi bahwa Presiden Abdel Fattah el-Sisi telah menerima panggilan telepon dari Presiden Trump. Dalam percakapan tersebut, keduanya membahas perjanjian gencatan senjata di Gaza serta pentingnya mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan.[]

Putri Aulia Maharani

Internasional