HUT ke-17 Gerindra, SBY, Megawati, dan Jokowi Diundang

HUT ke-17 Gerindra, SBY, Megawati, dan Jokowi Diundang

JAKARTA – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, memastikan bahwa partainya akan mengundang seluruh mantan Presiden RI dalam perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra. Sebagaimana dilansir dari viva, Salah satu yang diundang adalah Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP yang juga pernah menjabat sebagai Presiden ke-5 RI.

Acara puncak perayaan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 15 Februari 2025. Dasco menegaskan bahwa partainya ingin mengundang semua mantan kepala negara sebagai bentuk penghormatan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

“Diundang semua, mantan Presiden diundang semua. Kami memang mengundang para mantan Presiden untuk ikut menghadiri perayaan HUT Partai Gerindra,” ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2).

Saat ini, mantan Presiden RI yang masih hidup adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati Soekarnoputri, dan Joko Widodo (Jokowi). Namun, kehadiran Megawati masih belum bisa dipastikan karena ia sedang berada di luar negeri untuk menghadiri pertemuan pemimpin dunia di Roma, Italia.

“Saya belum tahu karena kita kan sama-sama tahu bahwa Bu Megawati juga sudah tidak berada di Tanah Air saat ini, kita juga belum tahu kapan kembalinya,” jelas Dasco.

Undangan ini menarik perhatian publik mengingat hubungan politik yang cukup dinamis antara Gerindra dan PDIP. Di sisi lain, perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra menjadi momentum penting bagi partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto untuk memperkuat komunikasi politik dan mempererat hubungan dengan berbagai tokoh nasional.

HUT Gerindra tahun ini diprediksi akan menjadi salah satu acara politik besar menjelang pemilihan umum mendatang. Selain para mantan Presiden, Gerindra juga disebut akan mengundang sejumlah tokoh politik, pimpinan partai, serta para pejabat negara.

Dengan adanya undangan kepada Megawati dan tokoh lainnya, publik menantikan apakah kehadiran para mantan Presiden dapat memberikan sinyal politik tertentu dalam dinamika perpolitikan nasional.

Putri Aulia Maharani

Nasional