Timur Tengah Memanas, Israel Serang Suriah-Lebanon, Arab Bergerak

Timur Tengah Memanas, Israel Serang Suriah-Lebanon, Arab Bergerak

JAKARTA – Perkembangan terbaru terus terjadi di Timur Tengah. Hal ini terjadi setelah perang Israel dan milisi Gaza Palestina, Hamas, yang pecah pada 7 Oktober 2023 lalu hingga saat ini. Meski keduanya sedang dalam gencatan senjata dan pembebasan sandera, dinamika terus meliputi keduanya, khususnya Israel. Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia, Senin (10/2/2025):

1. Israel Gempur Lebanon Lagi

Militer Israel kembali melancarkan serangan udara yang menargetkan sebuah terowongan di perbatasan antara Suriah dan Lebanon. Terowongan ini diduga digunakan oleh kelompok militan Hizbullah untuk menyelundupkan senjata.

Menurut laporan AFP, serangan ini dilakukan berdasarkan informasi intelijen yang akurat. Selain itu, beberapa lokasi Hizbullah lainnya di Lebanon juga menjadi sasaran serangan udara Israel.

Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah telah berlangsung sejak 27 November 2024, tetapi ketegangan masih berlanjut dengan kedua belah pihak yang saling menuduh telah melanggar kesepakatan.

2. Liga Arab Gelar Pertemuan Darurat

Sejumlah negara anggota Liga Arab akan mengadakan pertemuan darurat di Kairo, Mesir, pada 27 Februari 2025. Pertemuan ini diinisiasi oleh Palestina dan didukung oleh Mesir.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin mengambil alih wilayah Gaza setelah pertempuran antara Israel dan Hamas berakhir.

Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan bahwa perkembangan terbaru mengenai kedaulatan Palestina semakin mengkhawatirkan, sehingga diperlukan dialog mendalam untuk membahas masa depan wilayah yang saat ini diduduki Israel.

3. Trump Buka Suara soal Sandera Israel

Presiden AS Donald Trump meragukan prospek jangka panjang kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas setelah menyaksikan pembebasan tiga tawanan Israel dari Gaza.

“Saya melihat kondisi para sandera yang dibebaskan. Mereka terlihat seperti penyintas Holocaust—sangat kurus dan dalam keadaan mengenaskan,” ujar Trump.

Ia juga menyatakan bahwa meskipun ada upaya untuk mencapai kesepakatan damai, kesabaran dunia internasional bisa habis jika kondisi terus memburuk.

4. Hamas Tolak Rencana Trump Ambil Alih Gaza

Anggota Biro Politik Hamas, Izzat Al Risheq, mengecam pernyataan Trump mengenai rencana pencaplokan Gaza. Ia menyatakan bahwa Gaza bukanlah properti yang bisa diperjualbelikan.”Menangani masalah Palestina dengan mentalitas seorang pedagang real estat adalah resep kegagalan,” ujar Al Risheq melalui Telegram.

Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan meninggalkan Gaza dan akan terus berjuang untuk mempertahankan hak mereka atas tanah tersebut.

5. Kepala Kemanusiaan PBB Kunjungi Gaza

Tom Fletcher, Kepala Kemanusiaan PBB, mengunjungi Gaza pada Minggu (9/2/2025) dan menggambarkan kondisi di Gaza Utara sebagai “pertunjukan horor”.Ia memperingatkan bahwa ancaman kelaparan masih tinggi, meskipun dalam tiga minggu terakhir pasokan makanan mulai stabil. Namun, jika gencatan senjata gagal, krisis kemanusiaan bisa semakin memburuk.

6. Israel Tembak Mati Warga Tepi Barat, Termasuk Wanita Hamil

Pasukan Israel menembak mati tiga warga Palestina di Tepi Barat, termasuk seorang wanita hamil berusia 23 tahun. Suaminya mengalami luka parah dalam serangan itu.

Kementerian Kesehatan Palestina mengecam insiden ini sebagai “kejahatan eksekusi yang disengaja” terhadap warga sipil.Israel mengklaim bahwa operasi militer mereka menargetkan kelompok teroris, namun insiden ini memicu kemarahan luas dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Situasi di Timur Tengah masih sangat dinamis dengan berbagai eskalasi konflik. Serangan Israel ke Lebanon dan Tepi Barat, reaksi keras terhadap rencana Trump mencaplok Gaza, serta kondisi kemanusiaan di Gaza menjadi isu utama yang mendapat perhatian global. Liga Arab dan PBB terus berupaya mencari solusi diplomatik untuk mencegah semakin meluasnya konflik di kawasan tersebut.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional