LONDON – Insiden pembakaran kitab suci Al-Quran kembali terjadi, kali ini di dekat kantor Konsulat Turki di London, Inggris. Kejadian yang berlangsung pada Kamis (13/2/2025) ini menjadi dramatis ketika seorang pria bersenjata pisau datang dan menyerang pelaku pembakaran.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, terlihat seorang pria berjaket hoodie dengan ransel di punggung sedang membakar Al-Quran di dekat pembatas gedung di Rutland Gardens, Knightsbridge.
Namun, tiba-tiba seorang pria berpisau berlari ke arahnya, mengayun-ayunkan senjata, dan mencoba menyerangnya. Terkejut, pelaku pembakaran lari terbirit-birit hingga akhirnya terjatuh di jalan, sementara kitab suci yang ia bakar ikut terlempar.
Melihat itu, pria berpisau segera mengambil Al-Quran yang sudah sebagian hangus dan meneriaki pelaku dengan nada marah.”Dasar tolol! Kamu bakar Quran?” serunya sambil meludahi pelaku yang masih tergeletak.
Ia lalu beberapa kali menendang pelaku tanpa menggunakan pisaunya. Seorang kurir makanan yang sedang bersepeda bahkan ikut menendang pria pembakar Quran sebelum melanjutkan perjalanannya.
Rekaman kejadian ini pertama kali beredar di media sosial X (Twitter) sehari setelah insiden berlangsung. Pelaku pembakaran sendiri mengunggah ulang video tersebut dan menulis:
“Saat saya membakar Al-Quran, saya diserang dengan pisau. Ambulans dan polisi datang.”Tak lama setelah insiden terjadi, Polisi Metropolitan London menerima laporan pada pukul 14.11 siang.
“Korban dibawa ke rumah sakit dengan luka di jarinya. Ia tidak mengalami luka tusuk,” jelas pihak kepolisian.Sementara itu, pria berpisau telah diamankan atas dugaan kepemilikan senjata tajam.
“Dia masih dalam tahanan dan penyelidikan masih berlangsung,” tambah polisi.
Hingga kini, Polisi London masih menyelidiki insiden tersebut, termasuk apakah benar lokasi pembakaran terjadi di depan kantor Konsulat Turki atau di tempat lain di sekitar Knightsbridge.
Insiden ini memicu perdebatan di media sosial. Sebagian orang mengecam aksi pembakaran Quran sebagai tindakan provokatif dan tidak menghormati keyakinan orang lain. Namun, ada juga yang mengkritik penggunaan kekerasan sebagai respons terhadap kejadian tersebut.
“Jangan main api, itulah yang diajarkan kepada kita,” tulis seorang netizen.
“Semua orang harus menghormati semua kitab suci: Al-Quran, Bibel, Taurat,” komentar yang lain.Kasus ini terus menjadi perhatian publik, sementara polisi masih mengusut lebih lanjut mengenai motif dan detail kejadian.
Putri Aulia Maharani