Misteri Penembakan Imam Masjid Gay Muhsin Hendricks di Afsel

Misteri Penembakan Imam Masjid Gay Muhsin Hendricks di Afsel

JAKARTA – Imam masjid yang dikenal secara terbuka sebagai gay, Muhsin Hendricks, dilaporkan tewas dalam insiden penembakan di Kota Gqeberha, Afrika Selatan, pada Sabtu (15/2/2025) waktu setempat.

Menurut laporan kepolisian setempat, Hendricks menjadi korban serangan bersenjata yang dilakukan oleh dua orang tak dikenal. Insiden ini terjadi ketika kendaraan yang ditumpanginya dihentikan secara tiba-tiba oleh sebuah mobil lain di tengah jalan.

Kronologi Penembakan

Penembakan terjadi saat mobil Hendricks bersama sejumlah orang lainnya melaju di jalan Kota Gqeberha. Sebuah kendaraan tak dikenal tiba-tiba menghentikan laju mobilnya dengan memblokir jalan.

“Dua orang tersangka yang mengenakan topeng keluar dari kendaraan tersebut dan langsung melepaskan beberapa tembakan ke arah mobil korban,” demikian pernyataan pihak kepolisian Cape Timur, dikutip dari AFP.

Setelah menembak beberapa kali, kedua pelaku segera melarikan diri dari tempat kejadian. Sopir yang berada di dalam kendaraan Hendricks selamat dalam insiden tersebut. Namun, ia baru menyadari bahwa Hendricks, yang duduk di kursi belakang, telah tertembak dan meninggal dunia di tempat.

Rekaman video yang memperlihatkan detik-detik insiden penembakan sempat beredar di media sosial. Kepolisian Cape Timur membenarkan keaslian video tersebut dan menyatakan bahwa saat ini penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap motif di balik penembakan ini.

“Motif pembunuhan masih belum diketahui dan penyelidikan terus dilakukan,” ujar petugas kepolisian setempat.

Reaksi dan Respons Internasional

Kasus penembakan ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks Internasional (ILGA). Organisasi ini mengutuk keras tindakan kekerasan yang menewaskan Hendricks.

“Keluarga besar ILGA dunia sangat terkejut atas kabar pembunuhan terhadap Muhsin Hendricks dan mendesak otoritas setempat untuk menyelidiki kejahatan ini. Kami khawatir insiden ini merupakan bagian dari kejahatan bermotif kebencian,” kata Direktur Eksekutif ILGA, Julia Ehrt.

Perjalanan Muhsin Hendricks sebagai Aktivis

Hendricks dikenal sebagai salah satu tokoh Muslim yang secara terbuka mengaku sebagai gay. Ia pertama kali menyatakan identitasnya pada tahun 1996 dan sejak itu aktif dalam advokasi hak LGBTQ di komunitas Muslim.

Sebagai bentuk perlindungan bagi kelompok LGBTQ, Hendricks mendirikan Masjid Al-Ghurbaah di Wynberg, dekat Cape Town, yang dikenal sebagai tempat ibadah inklusif bagi komunitas gay dan lesbian.

Langkah yang diambilnya ini sempat menuai kontroversi di kalangan umat Muslim konservatif di Afrika Selatan. Namun, ia tetap teguh dalam perjuangannya untuk memperjuangkan hak-hak kelompok LGBTQ dalam komunitas Islam.

Saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden penembakan yang merenggut nyawa Hendricks.

Putri Aulia Maharani

Nasional