JAKARTA – Raffi Ahmad, yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, mengajak masyarakat untuk mengubah tagar viral #KaburAjaDulu menjadi #PergiMigranPulangJuragan. Unggahannya menuai reaksi beragam dari netizen, banyak yang mempertanyakan dan mengkritik ajakan tersebut.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Raffi menjelaskan alasan di balik ajakan ini. Menurutnya, tagar baru yang ia usulkan memiliki “vibes lebih positif” serta bertujuan untuk memberikan edukasi kepada calon pekerja migran agar mengikuti prosedur resmi sebelum bekerja di luar negeri.
“Itu kan vibes-nya lebih positif. Karena edukasi-edukasi dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat yang ingin bekerja di luar. Itu harus tahu tata caranya, daftarnya di mana? Ya di kementerian ini,” ujar Raffi dalam video yang dikutip pada Kamis (20/2/2025).
Ia juga menyebut bahwa saat ini terdapat sekitar 10 juta warga Indonesia yang bekerja di luar negeri, namun hanya 5 juta yang terdaftar secara resmi, sedangkan 5 juta lainnya tidak terdaftar dan rentan mengalami masalah.
Netizen: “Yang Diperbaiki Sistemnya, Bukan Hashtag-nya!”
Unggahan Raffi yang dibagikan oleh akun Instagram @antaratv langsung dibanjiri komentar pedas dari netizen. Banyak yang menilai bahwa tagar #KaburAjaDulu sebenarnya adalah bentuk sindiran terhadap kondisi dalam negeri yang mendorong masyarakat untuk mencari penghidupan lebih baik di luar negeri.
Ajakan Raffi untuk mengubah tagar #KaburAjaDulu menjadi #PergiMigranPulangJuragan justru mendapat kritik dari banyak netizen. Mereka menilai bahwa tagar asli merupakan bentuk sindiran atas kondisi yang memaksa masyarakat mencari penghidupan di luar negeri.
Sejumlah warganet mempertanyakan mengapa yang diubah justru hashtag, bukan akar permasalahan yang membuat masyarakat memilih untuk “kabur” dari Indonesia. Ada pula yang menyebut bahwa alih-alih pulang sebagai “juragan,” pekerja migran justru menghadapi berbagai kendala seperti pajak dan regulasi yang kurang berpihak.
Tagar #KaburAjaDulu: Cerminan Realita atau Sekadar Sindiran?
Tagar #KaburAjaDulu sebelumnya ramai digunakan oleh netizen sebagai respons terhadap berbagai tantangan ekonomi, sosial, dan ketenagakerjaan di Indonesia. Banyak yang menilai bahwa bekerja di luar negeri lebih menjanjikan dibandingkan bertahan di dalam negeri.
Menanggapi fenomena ini, Menteri Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, sebelumnya juga menyinggung pentingnya cinta tanah air dalam konteks pekerja migran. Namun, Gubernur Jakarta Anies Baswedan dalam pernyataannya menegaskan bahwa cinta tanah air tidak selalu harus diwujudkan dengan tinggal di Indonesia, melainkan bisa berkontribusi dari mana saja.
Upaya Raffi Ahmad mengubah tagar #KaburAjaDulu menjadi #PergiMigranPulangJuragan justru memicu kritik dari netizen yang menganggap fokus utama seharusnya pada perbaikan sistem ketenagakerjaan dan perlindungan pekerja migran, bukan sekadar mengganti narasi.[]
Putri Aulia Maharani