JAKARTA – Ribuan jamaah memadati kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, untuk menunaikan shalat tarawih berjamaah perdana Ramadhan 1446 Hijriah. Berdasarkan pantauan di Masjid Istiqlal pada Jumat (28/2), para jamaah menunggu keputusan pemerintah terkait penetapan awal Ramadhan setelah azan isya dikumandangkan.
Tidak lama setelah pemerintah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, otoritas masjid mengumumkan bahwa ibadah shalat isya malam itu akan dilanjutkan dengan shalat tarawih.
Sebagian jamaah telah hadir sejak sebelum maghrib, sengaja menunggu untuk melaksanakan shalat tarawih pertama mereka di tahun ini di masjid negara tersebut.
Dalam kesempatan shalat tarawih perdana ini, Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, bertindak langsung sebagai khatib.Dalam khotbahnya, Nasaruddin mengajak umat Muslim untuk mulai melaksanakan amalan-amalan baik yang telah direncanakan sebelumnya, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Ia juga mengajak umat Islam untuk mendoakan orang tua yang telah mendahului mereka, terutama di momen Ramadhan ini.
“Saya mengajak kepada kita semuanya untuk mengenang kedua orang tua kita yang tidak sempat lagi bersama kita dalam bulan suci Ramadhan ini karena mungkin telah dipanggil oleh Allah SWT. Walaupun mereka sudah lama meninggalkan kita, pada malam ini, jenguklah mereka dengan cara mengirimkan doa-doa,” ujarnya.
Nasaruddin juga mengingatkan agar umat Islam memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak ibadah.
“Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Maka dari itu, mari kita manfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak amal ibadah, serta menjauhi segala bentuk kemaksiatan,” tambahnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan solidaritas sosial, terutama dalam membantu sesama yang membutuhkan.
“Di bulan Ramadhan ini, kita juga diajarkan untuk lebih peduli terhadap sesama, membantu mereka yang kurang mampu, serta mempererat tali persaudaraan di antara kita semua,” tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, setelah diputuskan melalui Sidang Isbat di Gedung Kemenag RI.
“Hasil Sidang Isbat menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada hari Sabtu,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam konferensi pers penetapan Sidang Isbat.
Dengan penetapan tersebut, umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan shalat tarawih pada Jumat malam.
Antusiasme masyarakat dalam menyambut bulan suci ini terlihat dari jumlah jamaah yang terus bertambah hingga memenuhi hampir seluruh bagian dalam dan luar Masjid Istiqlal. Banyak di antara mereka yang datang dari berbagai daerah di Jakarta dan sekitarnya, bahkan ada yang berasal dari luar kota, demi merasakan atmosfer ibadah di masjid terbesar di Asia Tenggara ini.
Petugas Masjid Istiqlal pun tampak sigap dalam mengatur alur masuk dan keluar jamaah, serta memastikan kenyamanan dan ketertiban selama pelaksanaan shalat tarawih.
Selain itu, pihak keamanan dari Kepolisian dan Satpol PP juga turut membantu dalam menjaga ketertiban di sekitar area masjid, guna mengantisipasi lonjakan jamaah yang terus berdatangan.
Shalat tarawih di Masjid Istiqlal sendiri dilaksanakan sebanyak 11 rakaat, dengan susunan 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir.
Suasana khusyuk terasa selama shalat berlangsung, dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menggema di seluruh sudut masjid, menambah keagungan momen ibadah di awal Ramadhan ini.
Sejumlah jamaah yang hadir mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan mereka bisa menjalankan shalat tarawih di Masjid Istiqlal.
“Ini adalah momen yang sangat istimewa bagi saya. Bisa merasakan shalat tarawih pertama di bulan Ramadhan di Masjid Istiqlal adalah pengalaman yang luar biasa,” ujar Arif, salah satu jamaah yang datang dari Bekasi.
Dengan dimulainya shalat tarawih ini, diharapkan umat Islam di Indonesia dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan kedisiplinan, serta menjadikan bulan suci ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.[]
Putri Aulia Maharani[