KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kukar mengadakan acara Kukar Berzakat 2025 di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Kamis (20/3/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Cahaya Zakat bagi Muzaki dan Mustahik” dan dihadiri langsung oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, yang turut menunaikan zakat sebagai contoh bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Edi Damansyah menegaskan bahwa zakat memiliki peran krusial dalam mengurangi kesenjangan sosial serta memberdayakan ekonomi umat. Ia juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana zakat agar masyarakat semakin percaya terhadap lembaga yang bertugas menyalurkannya.
“Kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan zakat harus terus diperkuat. Oleh karena itu, BAZNAS Kukar harus memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap prosesnya,” ujar Edi Damansyah.
Sebagai bentuk dukungan terhadap tata kelola zakat yang lebih profesional, Pemkab Kukar telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Zakat. Peraturan ini menegaskan peran BAZNAS sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penghimpunan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) serta dana sosial keagamaan lainnya secara sistematis dan profesional.
Optimalisasi Zakat Melalui Digitalisasi
Selain regulasi yang lebih jelas, Pemkab Kukar juga mendorong digitalisasi pengelolaan zakat melalui penerapan Sistem Manajemen Informasi BAZNAS (SIMBA). Sistem ini memungkinkan muzaki untuk memantau distribusi zakat secara real-time, sehingga transparansi dalam pengelolaan dana dapat terus ditingkatkan.
Edi Damansyah juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, pimpinan BUMN/BUMD, dan lembaga pendidikan, untuk berpartisipasi aktif dalam program zakat guna memperkuat kesejahteraan masyarakat.
Dengan sistem yang lebih terintegrasi dan pengelolaan yang profesional, Bupati Edi Damansyah optimistis BAZNAS Kukar akan semakin dipercaya oleh masyarakat. Ia berharap zakat yang terkumpul dapat dimanfaatkan lebih optimal untuk membantu mustahik serta mendukung program pengentasan kemiskinan di daerah.
“Tantangan terbesar BAZNAS adalah membangun kepercayaan. Alhamdulillah, BAZNAS Kukar telah menunjukkan komitmen dan profesionalisme yang patut diapresiasi,” tutupnya.[]
Redaksi10