JAKARTA – Pemerintah Thailand menunjukkan respons cepat dan empati mendalam terhadap para korban gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,7 yang mengguncang wilayah tersebut pekan lalu. Gempa yang berpusat di Myanmar itu tak hanya menimbulkan kerusakan fisik, tapi juga merenggut nyawa dan melukai ratusan orang di Thailand.
Salah satu lokasi terdampak paling parah adalah gedung Kantor Audit Negara yang tengah dibangun. Dalam hitungan detik, struktur besar itu runtuh dan menewaskan sedikitnya 12 orang di lokasi. Secara keseluruhan, gempa ini menyebabkan 19 korban jiwa di Thailand, dan ratusan lainnya terluka.
Sebagai bentuk tanggung jawab negara terhadap warganya, pemerintah Thailand, melalui Kementerian Ketenagakerjaan, mengumumkan akan memberikan kompensasi hingga 2 juta baht, atau sekitar Rp973 juta, kepada korban atau keluarga yang terdampak runtuhnya gedung tersebut. Sekretaris Jenderal Kantor Keamanan Sosial, Boonsong Thapchaiyuth, menyampaikan bahwa permintaan kompensasi ini akan diproses dengan cepat, maksimal dalam 15 hari.
Tak hanya itu, bantuan juga diberikan kepada pekerja migran yang terdampak, termasuk menanggung penuh biaya pengobatan bagi korban luka hingga sembuh total. Pemerintah bahkan memberikan perhatian khusus kepada para pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat gempa. Mereka akan mendapatkan tunjangan pengangguran sebesar 7.500 baht atau sekitar Rp3,6 juta per bulan selama enam bulan ke depan.
Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya Thailand dalam merespons bencana alam dengan pendekatan kemanusiaan. Dengan dukungan dari skema Keamanan Sosial, negara ini berupaya memastikan bahwa setiap warga, tanpa terkecuali, mendapat perhatian dan perlindungan di tengah situasi krisis.[]
Putri Aulia Maharani