JAKARTA – Kemampuan tubuh seseorang dalam membakar kalori ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik atau gaya hidup semata, tetapi juga dapat ditentukan oleh waktu seseorang dikandung. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Jepang mengungkap bahwa musim saat pembuahan terjadi memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan jaringan lemak cokelat dalam tubuh, yang secara langsung berkaitan dengan kemampuan metabolisme dan pembakaran lemak.
Lemak cokelat atau dikenal sebagai brown adipose tissue (BAT) adalah jenis lemak istimewa yang berfungsi membakar kalori untuk menghasilkan panas, terutama saat tubuh berada dalam kondisi dingin. Dalam studi yang dipublikasikan oleh jurnal ilmiah Nature Metabolism, para peneliti menemukan bahwa bayi yang dikandung saat musim dingin cenderung memiliki jumlah lemak cokelat lebih banyak ketika dewasa. Hal ini memberikan mereka keunggulan dalam hal metabolisme tubuh yang lebih baik, pengeluaran energi yang lebih tinggi, indeks massa tubuh yang lebih rendah, dan lemak tubuh yang tidak terlalu membahayakan organ dalam.
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 356 pria muda yang sehat. Berdasarkan tanggal lahir, para peneliti memperkirakan kapan masing-masing peserta dikandung, apakah di musim dingin atau musim panas. Setelah itu, para peserta diuji dengan cara diekspos pada suhu dingin untuk mengukur aktivitas lemak cokelat mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 78 persen dari mereka yang dikandung saat musim dingin memiliki lemak cokelat aktif, sedangkan hanya 66 persen dari mereka yang dikandung saat musim hangat menunjukkan aktivitas yang sama.
Menariknya, para peneliti juga menemukan bahwa bulan kelahiran tidak berpengaruh signifikan terhadap banyaknya lemak cokelat dalam tubuh. Sebab, yang paling menentukan adalah kondisi lingkungan saat terjadinya pembuahan, bukan saat kelahiran. Karena kehamilan berlangsung selama sembilan bulan, seseorang yang dikandung di musim dingin bisa saja lahir di musim panas, dan sebaliknya.
Penulis utama studi ini, Takeshi Yoneshiro dari Universitas Tohoku di Jepang, menyatakan bahwa hasil penemuan mereka menunjukkan pentingnya pengaruh lingkungan yang dialami oleh orang tua bahkan sebelum kehamilan dimulai. Ia menekankan bahwa musim pembuahan memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan metabolisme anak di masa depan.
Temuan ini membuka wacana baru dalam memahami bagaimana awal mula kehidupan dan kondisi sekitar saat pembuahan bisa membentuk dasar kesehatan seseorang di kemudian hari. Selain menambah pengetahuan ilmiah, studi ini juga bisa menjadi masukan bagi upaya-upaya pencegahan obesitas dan[]
Putri Aulia Maharani