JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan bahwa pengerukan sedimentasi di sejumlah sungai dan waduk di wilayah ibu kota bukanlah bagian dari pencitraan politik, melainkan langkah nyata untuk mengantisipasi potensi banjir yang kerap melanda.“Pengurukan yang kita lakukan (pada awal menjabat) bukan untuk kosmetik atau pencitraan,” kata Rano saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (10/4).
Menurut Rano, kegiatan pengerukan tersebut merupakan salah satu program prioritas yang dijanjikannya dalam kampanye Pilkada DKI Jakarta 2024 lalu. Kini, program tersebut terus berjalan dan direncanakan berlangsung hingga Agustus 2025 mendatang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengerukan sedimentasi diperlukan untuk mengembalikan fungsi dan daya tampung sungai serta waduk di DKI Jakarta, yang selama ini mengalami pendangkalan. Hal ini menjadi bagian dari strategi jangka menengah untuk mengurangi risiko banjir, khususnya saat musim hujan dengan curah tinggi.
“Jakarta akan mengalami satu hujan yang menyebabkan banjir. Tapi kami bersyukur dengan pengurukan sungai, walaupun terjadi banjir, tapi tidak sebesar yang kita prediksi,” ujarnya.
Selain pengerukan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memperhatikan potensi banjir rob yang kerap terjadi di wilayah pesisir utara. Sebagai langkah awal, pemerintah telah membangun bronjong atau penghalang batu untuk menahan naiknya air laut. Rano menyatakan bahwa metode ini cukup berhasil menekan dampak rob di kawasan rawan.
Tak hanya itu, Pemprov DKI juga berencana membangun tanggul laut dengan tinggi mencapai 2,5 meter guna memperkuat perlindungan kawasan utara dari luapan air laut. Proyek pembangunan tanggul tersebut dijadwalkan dimulai dalam waktu dekat.“Untuk pembangunan tanggul wilayah utara bisa dimulai setelah Lebaran ini,” kata Rano.
Langkah-langkah tersebut menunjukkan bahwa Pemprov DKI berupaya keras mengatasi permasalahan banjir dari berbagai sisi, baik dari aliran sungai maupun dampak pasang laut. Pemerintah berharap kolaborasi antara pengerukan dan infrastruktur penahan air dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Jakarta, terutama dalam menghadapi musim hujan mendatang.[]
Putri Aulia Maharani