Disdikbud Kukar Akui Keterbatasan Anggaran Hambat Perbaikan Sekolah

Disdikbud Kukar Akui Keterbatasan Anggaran Hambat Perbaikan Sekolah

KUTAI KARTANEGARA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara, Tauhid Aprilian Noor, mengungkapkan bahwa hingga kini masih banyak sekolah di wilayahnya yang membutuhkan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan. Meski demikian, keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama dalam memenuhi kebutuhan fisik tersebut.

Menurut Tauhid, jumlah sekolah dasar yang berada di bawah kewenangan Disdikbud Kukar mencapai lebih dari 400 unit, yang semuanya memerlukan perhatian baik dari sisi fisik bangunan maupun pengembangan tenaga pendidik. “Di Kukar saja, kami memiliki lebih dari 400 sekolah dasar yang perlu diperhatikan. Proses perbaikan ini dilakukan secara bertahap, tidak semua dana dapat dialokasikan untuk fisik saja. Kami harus memperhatikan pengembangan guru melalui bimbingan teknis,” ujarnya.

Pada tahun anggaran 2025, Disdikbud Kukar menerima alokasi dana sebesar Rp2,2 triliun. Namun, Tauhid menegaskan bahwa porsi terbesar dari anggaran tersebut telah terserap untuk membayar gaji pegawai. “Dari total anggaran, sebagian besar terpakai untuk gaji pegawai yang mencapai Rp1,8 triliun. Jadi, sisa anggaran yang ada sangat terbatas,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa lonjakan anggaran untuk belanja pegawai sebagian disebabkan oleh peningkatan jumlah tenaga honorer yang diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). “Kenaikan jumlah pegawai menjadi salah satu penyebab meningkatnya anggaran yang digunakan untuk gaji,” imbuhnya.

Di tengah keterbatasan itu, Disdikbud tetap berupaya menjalankan sejumlah program prioritas, salah satunya program bantuan seragam sekolah gratis yang merupakan bagian dari kebijakan Bupati Kukar. “Kami sudah memulai program seragam gratis yang tentunya akan menjadi beban tetap. Ini merupakan salah satu langkah kami dalam meningkatkan akses pendidikan yang lebih baik,” katanya.

Disdikbud Kukar berharap dukungan dari masyarakat agar upaya bersama dalam meningkatkan mutu dan akses pendidikan bisa terus berjalan, meski menghadapi keterbatasan sumber daya.

Eko Sulistyo

Advertorial Disdikbud Kukar