Jenderal Jepang dan Menhan Sjafrie Diskusikan Latihan Pasukan Perdamaian

Jenderal Jepang dan Menhan Sjafrie Diskusikan Latihan Pasukan Perdamaian

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, pada Jumat (25/4/2025), menerima kunjungan resmi dari Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang, Jenderal Yoshida Yoshihide, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat. Pertemuan tertutup yang berlangsung sekitar satu jam tersebut membahas berbagai isu terkait kerja sama militer antara kedua negara, termasuk rencana latihan bersama pasukan perdamaian.

Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menjelaskan bahwa latihan bersama pasukan perdamaian ini merupakan bagian dari kontribusi kedua negara dalam memelihara perdamaian dunia. Sebelumnya, Jenderal Yoshida juga telah mengunjungi Pusat Pemeliharaan Perdamaian TNI di Sentul, dimana ia menyaksikan langsung kemitraan antara TNI dan PBB dalam melaksanakan latihan-latihan terkait operasi perdamaian.

Data menunjukkan bahwa Jepang telah mengirim lebih dari 12.761 personel untuk misi perdamaian PBB, sementara Indonesia mengirimkan 2.752 personel. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara terhadap misi perdamaian dunia. Selain itu, baik Indonesia maupun Jepang memiliki kesamaan dalam hal kerentanannya terhadap bencana alam, yang menjadi salah satu topik pembahasan dalam pertemuan tersebut. Kedua pihak juga merencanakan untuk melakukan workshop dan latihan bersama dalam penanggulangan bencana dan operasi pemeliharaan perdamaian.

Jepang Bahas Hibah Dua Kapal Patroli untuk Indonesia

Dalam pertemuan tersebut, turut dibahas juga soal hibah dua kapal cepat patroli dari Jepang untuk Indonesia, yang sebelumnya telah disetujui oleh DPR. Frega menjelaskan bahwa hibah kapal patroli ini merupakan bagian dari bantuan keamanan resmi yang akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Kementerian Luar Negeri Jepang. Hibah ini bertujuan untuk memperkuat kawasan yang damai dan mendukung kedua negara dalam mengedepankan perdamaian dalam diplomasi militer.

Menhan Sjafrie menekankan bahwa Indonesia saat ini sedang dalam proses pengembangan postur pertahanan, dan berharap agar kebijakan ini tidak dipandang sebagai sikap agresif. Ia juga mengungkapkan keinginan Indonesia untuk bekerja sama dengan Jepang, mengingat kemajuan Jepang dalam bidang teknologi militer dan pertahanan.

Indonesia dan Jepang Perkuat Kerja Sama di Bidang Pertahanan Antariksa

Selain itu, salah satu isu yang dibahas adalah kerja sama dalam bidang pertahanan antariksa dan ruang siber. Frega menambahkan bahwa Indonesia mendapat kesempatan untuk belajar tentang teknologi pertahanan antariksa dan siber dari Jepang, yang telah membentuk satuan operasi antariksa pada tahun 2020. Jepang, yang telah matang dalam mengoperasikan satuan antariksa, diharapkan dapat membantu Indonesia dalam memperkuat kemampuan di bidang ini.

TNI AL Kirim Prajurit ke Jepang untuk Pelatihan Pengoperasian Kapal Patroli

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, mengungkapkan bahwa TNI Angkatan Laut (AL) telah mengirimkan prajurit ke Jepang untuk mempelajari teknis pengoperasian kapal patroli yang akan dihibahkan Jepang ke Indonesia. Proses ini merupakan bagian dari prosedur standar TNI dalam menerima alat utama sistem senjata baru dari negara lain. Diharapkan, prajurit yang dikirim ke Jepang dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengoperasian kapal tersebut.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional