KTT Ukraina-Italia Diusulkan Saat Pemakaman Paus

KTT Ukraina-Italia Diusulkan Saat Pemakaman Paus

ROMA – Ukraina dilaporkan mendesak Italia untuk mengadakan pertemuan puncak mini mengenai konflik Ukraina, yang direncanakan akan berlangsung di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu pagi (26/4/2025) di Vatikan. Sekitar 140 delegasi diperkirakan hadir untuk memberi penghormatan terakhir kepada Paus yang wafat pada hari Senin lalu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump termasuk yang dijadwalkan hadir pada acara tersebut.

Sumber diplomatik yang dikutip La Repubblica pada Jumat (25/4/2025) menyebutkan bahwa Trump kemungkinan akan mengadakan beberapa pertemuan bilateral informal selama berada di Roma, termasuk dengan Zelensky. Namun, Ukraina lebih memilih pertemuan multilateral yang melibatkan negara-negara anggota NATO di Eropa. Hal ini bertujuan untuk menempatkan delegasi Ukraina sebagai pusat perhatian dalam pertemuan tersebut, melibatkan negara-negara seperti AS, Italia, Prancis, Inggris, dan mungkin juga Jerman.

Pemerintah Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, meskipun menyambut baik keinginan Ukraina, ragu untuk memfasilitasi pertemuan tersebut. Kekhawatiran muncul mengenai potensi kegagalan acara yang dapat merusak reputasi Italia sebagai tuan rumah, dengan kondisi diplomatik yang disebutkan masih “tidak menentu.”

Sebagai informasi, bulan ini pejabat AS mengusulkan kerangka kerja gencatan senjata yang diyakini bisa diterima oleh Rusia. Namun, Ukraina dilaporkan menolak beberapa elemen penting dari proposal tersebut dan mengajukan alternatif bersama dengan pendukung Eropa. Dalam perkembangan lain, Trump mengkritik Zelensky, menyebutnya merusak proses perdamaian dengan pernyataan yang bertentangan dengan pandangan pemerintahannya.

Pertemuan antara Trump dan Zelensky di Gedung Putih pada Februari lalu berakhir dengan ketegangan diplomatik, ketika Zelensky secara terbuka mengkritik pendekatan Washington dalam menangani konflik tersebut. Wakil Presiden J.D. Vance, yang hadir dalam pertemuan tersebut, menegur Zelensky atas sikap yang dianggapnya tidak berterima kasih dan tidak menghormati.

Menurut laporan La Repubblica, mengingat pengaturan tempat duduk yang ada di Vatikan untuk acara tersebut, Zelensky akan berada “sangat, sangat jauh” dari Trump selama upacara pemakaman Paus Fransiskus.[]

Putri Aulia Maharani

Hotnews Internasional