JAKARTA – Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang rusak di kawasan Cakung, Jakarta Timur, akhirnya mulai diperbaiki pada Minggu (27/04/2025). Pengerjaan ini diperkirakan akan memakan waktu antara satu hingga dua bulan. Kepala Pusat Data dan Informasi Bina Marga DKI Jakarta, Wiwik Wahyuni, mengatakan bahwa proses perbaikan ini dilakukan agar JPO di kawasan tersebut dapat segera berfungsi dengan optimal, Senin (28/4/2025).
“Perbaikan dimulai dengan fokus pada JPO Tipar Cakung. Kami targetkan pekerjaan ini selesai dalam waktu satu hingga dua bulan,” ungkap Wiwik. JPO tersebut selama ini tidak bisa digunakan karena kondisi fisiknya yang rusak parah, terutama setelah besi-besi pengaman dicuri beberapa waktu lalu.
Pekerjaan perbaikan dilakukan oleh tim dari Dinas Bina Marga, yang kini tengah fokus untuk menyelesaikan bagian-bagian vital seperti railing atau pegangan, lantai, dan atap. “Kami mulai dengan bagian yang paling mendesak, yakni pegangan dan pembatasnya,” tambah Satgas Bina Marga Kecamatan Cakung, Firman. Sementara itu, perbaikan untuk halte Transjakarta yang juga berada di sekitar lokasi JPO tidak termasuk dalam tanggung jawab Bina Marga, karena itu adalah kewenangan pihak Transjakarta.
Warga sekitar yang biasa melintas di JPO tersebut, termasuk Adi (35), seorang pedagang warung kelontong, menyambut baik perbaikan yang dilakukan. Adi mengungkapkan bahwa JPO Cakung sudah lama rusak, terutama setelah hilangnya besi-besi yang menjadi bagian penting dari struktur jembatan tersebut. “Besi JPO mulai hilang pas pembangunan Tol Kelapa Gading – Pulogebang beberapa tahun lalu,” kata Adi.
Sebelumnya, warga sekitar melaporkan bahwa banyak bagian JPO dicuri pada malam hari, dan perbaikan baru dimulai setelah jembatan tersebut semakin rusak. Firman menegaskan bahwa meskipun perbaikan dilakukan secara sementara, namun ini sangat penting agar masyarakat dapat menyeberang dengan aman.
Pihak Dinas Bina Marga mengharapkan agar perbaikan sementara ini dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki, mengingat kondisi JPO yang sudah tidak layak digunakan sebelumnya. []
Diyan Febriana Citra.