JAKARTA – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Jhonny Simanjuntak, menyatakan dukungannya terhadap rencana Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk memperluas cakupan program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) hingga jenjang pascasarjana, yakni S2 dan S3. Menurut Jhonny, langkah tersebut merupakan implementasi dari amanat konstitusi.
“Saya sangat setuju lah ya, karena menyangkut kesejahteraan masyarakat, itu kan amanat konstitusi. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (27/04/2025).
Jhonny menilai bahwa KJMU, juga program Kartu Jakarta Pintar (KJP), merupakan wujud nyata dari semangat konstitusi yang kini ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Pramono Anung. Ia menyebut, peningkatan akses pendidikan tinggi menjadi penting karena Jakarta diproyeksikan menjadi kota global dalam waktu dekat.
“Apalagi kalau kita melihat rencana Jakarta sebagai kota global. Kemudian juga Indonesia Emas 2045, dan untuk merespons bonus demografi, maka peningkatan SDM menjadi mutlak,” jelasnya.
Ia pun menilai pemberian beasiswa kepada mahasiswa program magister dan doktoral bukan hal yang baru di negara-negara maju, bahkan banyak lembaga swasta yang juga menyediakan bantuan pendidikan semacam itu.
“Hal ini bagi kita menjadi suatu luar biasa, padahal di negara-negara maju ini sudah umum. Bahkan swasta membentuk yayasan untuk memberikan beasiswa, tidak hanya untuk warga negaranya, bahkan warga asing pun diberikan,” tambah Jhonny.
Sebelumnya, dalam acara halalbihalal bersama Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta di Cilandak, Jakarta Selatan, Gubernur Pramono mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mematangkan perluasan KJMU hingga tingkat S3. Ia mengaku telah menyampaikan gagasan itu kepada Sekretaris Daerah DKI Jakarta.
“Saya secara khusus dengan Pak Sekda sudah minta untuk KJMU, yang dulu hanya S1, saya bilang, nggak. Harus S1, S2, bahkan sampai S3. Selama IPK-nya baik, diberi jaminan untuk bisa sekolah sampai dengan S3,” kata Pramono dalam pidatonya.
Ia menekankan, akses pendidikan tinggi perlu dibuka selebar-lebarnya untuk memutus rantai kemiskinan. Menurutnya, lulusan sarjana kerap kali masih menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan.
“Saya meyakini kalau sudah bisa sampai dengan S3, berarti secara akademis sudah paling mentok, biasanya bisa diterima di mana-mana dan bisa memotong jalur ketidakberuntungan keluarganya,” ucap Pramono.
Ia juga menuturkan kisah pribadinya sebagai contoh keberhasilan pendidikan dalam meningkatkan taraf hidup. “Saya salah satu contohnya. Saya dari keluarga sederhana. Bapak saya guru, saya sekolah sampai dengan S3 untuk bisa memperbaiki kehidupan keluarga itu,” ujarnya.
Program KJMU merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperluas akses pendidikan berkualitas bagi warganya yang berasal dari keluarga tidak mampu namun berprestasi. []
Diyan Febriana Citra.