TANGERANG – Polisi mengungkapkan penyebab luka pada anus balita yang ditemukan tewas terbakar di sebuah kontrakan di Kabupaten Tangerang, Banten. Luka tersebut disebabkan oleh tindakan tersangka, Heri Budiman (38), yang menggosok bokong korban menggunakan sikat kloset. Heri melakukan hal itu untuk membersihkan feses atau kotoran yang keluar dari tubuh korban setelah dibunuh dengan cara yang sangat keji.
“Kami menemukan luka pada anus korban akibat tindakan tersangka yang menggosok bokong korban menggunakan sikat kloset, yang tujuannya adalah untuk membersihkan kotoran yang keluar dari tubuh korban,” jelas Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya, dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (30/4/2025).
Setelah melakukan tindakan tersebut, tersangka Heri selanjutnya membakar tubuh korban. Heri menumpuk pakaian di sekitar jasad korban dan membakarnya dengan tujuan untuk menghilangkan jejak pembunuhan yang telah dilakukannya.
“Jasad korban ditaruh di atas kasur, kemudian pakaian-pakaian dikumpulkan dan dibakar dengan maksud untuk menghapus jejak pembunuhan,” ujar Wira Satya.
Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa Heri membunuh balita tersebut dengan cara yang sangat brutal, yakni dengan menenggelamkan kepala korban ke dalam bak kamar mandi. Tersangka menenggelamkan kepala korban selama dua kali, masing-masing sekitar dua hingga tiga menit. Tindakan ini menyebabkan korban kesulitan bernapas dan akhirnya tewas.
Hasil autopsi juga menunjukkan adanya luka bekas pukulan benda tumpul di bagian leher korban. Pihak kepolisian menduga bahwa luka tersebut berasal dari cengkeraman tangan tersangka yang menyebabkan terhambatnya aliran udara ke saluran pernapasan korban.
“Sebab kematian korban berdasarkan hasil autopsi adalah akibat kekerasan benda tumpul di bagian leher, yang menyebabkan penyumbatan pada saluran napas,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, kepada wartawan pada Selasa (29/4/2025).
Selain luka di leher, ditemukan juga luka bakar di hampir seluruh bagian tubuh korban, termasuk pada kepala, wajah, leher, dan lengan. Polisi juga mengungkap adanya memar di bagian luar anus korban, yang menjadi bagian dari kekerasan yang dilakukan oleh tersangka.
Kasus ini menambah deretan peristiwa tragis yang melibatkan kekerasan terhadap anak-anak, dan pihak berwenang berjanji akan mengusut tuntas kejahatan ini untuk memberikan keadilan kepada korban dan keluarganya.
Penyelidikan lebih lanjut terhadap tersangka terus dilakukan, dan polisi akan memastikan bahwa kasus ini tidak hanya diselesaikan melalui pengadilan, tetapi juga menjadi pelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari kekerasan.