Pemilihan Paus Baru, Konklaf Mulai 7 Mei 2025

Pemilihan Paus Baru, Konklaf Mulai 7 Mei 2025

VATIKAN – Pemilihan Paus baru melalui Konklaf di Vatican City semakin dekat. Proses penting ini dijadwalkan akan dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025, di Kapel Sistina. Sebanyak 133 kardinal dari seluruh dunia, yang memenuhi syarat usia di bawah 80 tahun, akan hadir untuk memilih Paus baru. Konklaf ini akan menjadi acara pemilihan Paus pertama sejak wafatnya Paus sebelumnya.

Selama Konklaf, para kardinal akan mengikuti prosedur pemilihan suara dalam bentuk voting, tanpa ada batasan waktu untuk berapa lama proses tersebut berlangsung. Voting dilakukan hingga tercapainya keputusan tentang Paus baru, yang sah apabila seorang kandidat meraih dua pertiga suara dari total pemilih. Jika jumlah pemilih tidak dapat dibagi tiga, pemungutan suara tambahan akan diperlukan, sebagaimana disampaikan oleh Vatican News.

Jika pemilihan Paus baru gagal pada hari pertama, pemungutan suara akan dilanjutkan pada hari kedua. Pada hari-hari berikutnya, pemungutan suara dilakukan dua kali di pagi hari dan dua kali setelah siang hari. Setiap kali voting dilakukan, surat suara yang telah dipilih akan dibakar, dan cerobong asap di atas Kapel Sistina akan mengeluarkan asap hitam, menandakan bahwa keputusan belum tercapai.

Sebaliknya, jika seorang Paus terpilih, asap putih akan keluar dari cerobong sebagai tanda kemenangan pemilihan. Jika dalam waktu tiga hari Paus baru belum terpilih, diberikan jeda satu hari untuk berdoa, berdiskusi, dan menerima nasihat spiritual singkat dari Kardinal Proto-Diakon.

Penting untuk dicatat bahwa Konklaf terlama yang tercatat dalam sejarah berlangsung pada tahun 1268, ketika kematian Paus Clement IV menyebabkan proses pemilihan berlangsung hampir tiga tahun, yakni selama 1.006 hari. Ketegangan politik, agama, dan keluarga antara para kardinal menjadi faktor utama yang menyebabkan pemilihan tidak dapat disepakati saat itu.

Dengan Konklaf yang akan segera dimulai, banyak pihak yang menantikan siapa yang akan dipilih sebagai Paus baru dan bagaimana pemilihan ini akan mempengaruhi gereja Katolik di seluruh dunia. []

Diyan Febriana Citra.

Internasional