JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menggelar rapat bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) guna membahas kemajuan proyek Nexus, sebuah inisiatif sistem pembayaran lintas negara yang tengah digarap di kawasan ASEAN. Dalam rapat yang berlangsung pada Selasa, 6 Mei 2025 tersebut, pembahasan difokuskan pada kesiapan Indonesia dalam mendukung implementasi sistem tersebut yang ditargetkan selesai pada tahun 2027.
Proyek Nexus merupakan bagian dari upaya integrasi ekonomi regional yang bertujuan mempermudah transaksi antarnegara di Asia Tenggara melalui sistem pembayaran yang saling terhubung dan efisien. Dengan hadirnya Nexus, transaksi lintas batas, seperti remitansi dan perdagangan digital, diharapkan dapat dilakukan secara instan, aman, serta dengan biaya yang lebih rendah.
Bank Indonesia menyatakan bahwa kerja sama antarnegara dalam pengembangan sistem ini menjadi kunci utama keberhasilan proyek. Oleh karena itu, koordinasi aktif dengan negara-negara anggota ASEAN dan lembaga keuangan internasional terus dilakukan untuk menyamakan standar, regulasi, serta aspek teknis yang mendukung operasional sistem Nexus di masa depan.
Selain itu, pertemuan dengan DPR juga bertujuan untuk memastikan dukungan dari sisi regulasi domestik, termasuk kesiapan infrastruktur teknologi, keamanan siber, dan perlindungan data konsumen. Komisi XI DPR menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan komitmennya dalam memberikan dukungan kebijakan guna mempercepat realisasi proyek tersebut.
Pihak Bank Indonesia berharap sistem ini akan membawa manfaat besar, tidak hanya bagi sektor perbankan, melainkan juga bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ingin menjangkau pasar internasional secara lebih mudah.[]
Putri Aulia Maharani