JAKARTA – Sebuah tragedi memilukan terjadi di kolong flyover Blok M, Jakarta Selatan. Seorang balita perempuan berusia dua tahun meninggal dunia setelah diduga mengalami penganiayaan berat yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri, berinisial N, bersama kekasihnya, E. Lokasi yang semestinya tidak difungsikan sebagai tempat tinggal ini menjadi saksi bisu kekerasan yang merenggut nyawa anak tak berdosa tersebut.
Pantauan di lokasi pada Sabtu (10/05/2025) menunjukkan bahwa kolong jembatan tersebut dalam kondisi memprihatinkan. Area tersebut dipenuhi sampah, semak belukar, dan barang-barang bekas yang menandakan adanya aktivitas hunian. Terdapat celah kecil di salah satu sudut dinding setinggi satu meter yang tidak dilindungi oleh pagar atau teralis besi, yang digunakan sebagai akses keluar-masuk penghuni liar.
Di antara tumpukan kardus, pakaian usang, sepatu bekas, serta perlengkapan pribadi, tampak jejak kehidupan yang dijalani dua tersangka tersebut. Meski berada di jantung kota, lokasi ini tersembunyi dari pandangan umum dan tidak terpantau langsung dari jalan raya.
Kasus ini pertama kali terungkap saat sang ibu membawa anaknya ke Puskesmas Kebayoran Baru. Petugas medis yang memeriksa segera menyadari adanya kejanggalan dari kondisi tubuh korban. Luka lebam, tangan terkilir, dan kondisi korban yang telah tak bernyawa membuat pihak puskesmas segera melapor ke kepolisian.
“Yang pertama memang dalam kondisi luka-luka, luka lebam, kemudian juga ada tangan terkilir. Dan juga dilihat bahwa anak tersebut sudah tidak bernyawa. Nah, dengan adanya kondisi seperti itu, dari pihak puskesmas melaporlah ke pihak kepolisian,” ujar Kompol Murodih, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, dalam keterangan pers di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (09/05/2025), didampingi Kanit PPA AKP Citra Ayu.
Laporan diterima kepolisian pada Rabu (07/05/2025), yang kemudian segera menindaklanjuti dengan mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan kedua pelaku. Hingga saat ini, keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap motif dan kronologi lengkap peristiwa tragis tersebut.
Kepolisian terus mendalami kasus ini, sementara publik menyoroti kembali persoalan maraknya hunian ilegal di ruang publik ibu kota yang tak layak untuk ditinggali. Tragedi ini menjadi peringatan keras akan pentingnya pengawasan sosial dan perlindungan terhadap anak-anak dari lingkungan yang membahayakan. []
Diyan Febriana Citra.