KUTAI KARTANEGARA – Pertandingan perebutan tempat ketiga dalam turnamen Piala Askab U-20 tahun 2025 yang sedianya mempertemukan tim Kecamatan Sebulu dengan Kecamatan Sanga-Sanga pada Rabu sore (14/05/2025) di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, urung dilaksanakan. Laga tersebut batal digelar karena ketidakhadiran tim Kecamatan Sanga-Sanga di lokasi pertandingan hingga batas waktu yang ditentukan panitia.
Berdasarkan pantauan langsung di area stadion, tim dari Kecamatan Sebulu telah hadir tepat waktu dan melakukan persiapan sebelum jadwal pertandingan dimulai. Seluruh pemain dan ofisial tampak berada di sisi lapangan dan siap menjalani laga penentuan peringkat ketiga. Namun, hingga waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan, tim dari Kecamatan Sanga-Sanga tidak menunjukkan tanda-tanda kehadiran di lokasi, tanpa disertai konfirmasi resmi.
Atas situasi tersebut, panitia pelaksana mengambil keputusan untuk menyatakan tim Kecamatan Sebulu sebagai pemenang tempat ketiga. Kepastian ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kutai Kartanegara, Thauhid Afrilian Noor, yang turut hadir di stadion saat insiden itu terjadi.
“Tim Kecamatan Sebulu sudah siap dan hadir sesuai jadwal. Namun karena tim Kecamatan Sanga-Sanga tidak hadir hingga waktu yang ditentukan, maka kami menyatakan Kecamatan Sebulu sebagai juara tiga,” ujar Thauhid kepada awak media.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil rapat internal panitia, posisi keempat dalam turnamen tahun ini tidak akan diberikan kepada tim manapun. Keputusan ini bersifat final dan menjadi kebijakan panitia untuk edisi Piala Askab tahun 2025.
“Kami memutuskan tidak ada juara keempat. Ini sudah menjadi keputusan panitia dan berlaku untuk turnamen tahun ini,” tambahnya menegaskan.
Turnamen Piala Askab U-20 merupakan kompetisi rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Askab PSSI Kukar sebagai bagian dari program pembinaan serta ajang pencarian bibit muda sepak bola dari seluruh kecamatan di Kutai Kartanegara. Turnamen ini telah berlangsung sejak awal tahun dan berhasil menjaring partisipasi dari berbagai tim dengan semangat kompetisi yang tinggi.
Ketidakhadiran tim Kecamatan Sanga-Sanga di laga penting ini menjadi perhatian banyak pihak. Apalagi, tim tersebut sebelumnya menunjukkan performa yang cukup solid dan kompetitif selama babak penyisihan hingga semifinal, sehingga ketidakhadiran mereka di laga perebutan tempat ketiga menimbulkan rasa kecewa dari para penonton maupun pencinta sepak bola lokal.
Dengan hasil ini, Kecamatan Sebulu secara resmi mengisi peringkat ketiga turnamen, sementara perebutan gelar juara pertama dan kedua akan tetap digelar sesuai jadwal, yakni pada Kamis (15/05/2025). Panitia berharap seluruh tim peserta ke depannya dapat menunjukkan komitmen terhadap jadwal pertandingan serta menjaga sportivitas dan kedisiplinan sebagai bagian dari pembinaan karakter dalam dunia olahraga.
Penulis : Anggi Triomi