JAKARTA – Presiden Rusia, Vladimir Putin, resmi mencopot Jenderal Oleg Salyukov dari jabatannya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Keputusan mengejutkan ini diumumkan di tengah situasi genting yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Kabar pemecatan Salyukov dikonfirmasi melalui pernyataan resmi yang dirilis oleh Kremlin pada Jumat, 16 Mei 2025.
Melansir laporan, Kremlin menolak anggapan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari upaya “pembersihan” internal dalam tubuh militer menyusul berbagai kemunduran Rusia di medan perang Ukraina.
Jenderal Oleg Salyukov telah menjabat sebagai komandan pasukan darat sejak tahun 2014. Dalam kurun waktu tersebut, ia memimpin berbagai operasi militer besar, termasuk keterlibatan militer Rusia dalam perang saudara di Suriah serta invasi ke Ukraina yang berlangsung sejak 2022. Sebelum menjabat sebagai komandan angkatan darat, Salyukov merupakan wakil kepala staf umum Angkatan Bersenjata Rusia selama empat tahun.
Meski tidak dijelaskan secara rinci alasan pemecatan, keputusan ini muncul di tengah tekanan politik dan militer yang makin besar akibat konflik yang berkepanjangan. Rusia sebelumnya disebut berambisi menguasai Ukraina dalam hitungan hari. Namun, konflik yang awalnya diperkirakan berlangsung singkat itu justru berkembang menjadi perang berlarut-larut selama tiga tahun, dengan korban jiwa yang telah mencapai ribuan orang di kedua belah pihak.
Di sisi lain, momentum pemecatan ini bertepatan dengan dimulainya kembali pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina. Untuk pertama kalinya sejak lebih dari tiga tahun terakhir, kedua negara kembali duduk bersama dalam pertemuan langsung di Istanbul, Turki, pada Kamis (15/05/2025) atau Jumat (16/05/2025) waktu setempat.
Meski begitu, baik Presiden Vladimir Putin maupun mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang sebelumnya turut terlibat dalam proses mediasi tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa inisiatif perdamaian kali ini lebih banyak digerakkan oleh delegasi teknis dan diplomatik dari masing-masing pihak, bukan oleh pemimpin tertinggi negara.
Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia mengenai siapa yang akan ditunjuk menggantikan posisi Salyukov sebagai kepala angkatan darat. []
Diyan Febriana Citra.