JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menghadiri prosesi pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan sebagai utusan resmi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Dalam kesempatan tersebut, ia berinteraksi langsung dan berjabat tangan dengan Sri Paus di sela acara pelantikan.
Muhaimin menekankan bahwa momen perjumpaan itu bukan sekadar bentuk penghormatan protokoler, tetapi juga mengandung makna penting dalam memperkuat komitmen bersama membangun dunia yang lebih adil, damai, dan berlandaskan cinta kasih. “Kehangatan perjumpaan dengan Sri Paus bukan hanya bentuk penghormatan, tapi juga penegasan komitmen bersama untuk membangun dunia dengan semangat pelayanan, bukan dominasi. Cinta dan kasih sayang harus menjadi fondasi utama dalam membangun bangsa,” ujar Muhaimin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (18/5).
Paus Leo XIV dalam pidato pelantikannya menegaskan bahwa kasih adalah jalan utama dalam menjalankan pelayanan. Menurutnya, dunia yang lebih damai hanya dapat terwujud apabila relasi antarumat manusia dibangun atas dasar cinta, bukan kekuasaan.
Pernyataan Sri Paus tersebut, menurut Muhaimin, sangat sejalan dengan pesan yang dibawanya dari Presiden RI kepada Takhta Suci. Pesan tersebut memuat dukungan penuh Indonesia terhadap kepemimpinan Paus Leo XIV serta harapan agar kerja sama antara Indonesia dan Vatikan terus diperkuat dalam berbagai isu global, termasuk perdamaian dunia, perlindungan hak asasi manusia, dan pemberdayaan masyarakat yang termarjinalkan.
“Harapan Paus Leo XIV untuk mempersatukan seluruh gereja Katolik dunia sebagai kekuatan yang menyembuhkan dan menyatukan adalah sebuah cita-cita luhur yang sesuai dengan tujuan Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia,” imbuhnya.
Ia juga menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto menempatkan nilai-nilai kebhinnekaan sebagai dasar utama dalam membangun kesejahteraan dan menjaga harmoni sosial di tengah keberagaman Indonesia.
“Di tengah ketidakpastian global dan konflik di berbagai belahan dunia, harapan Sri Paus memberi ketenangan dan kepercayaan diri bagi masyarakat dunia. Momen ini bukan hanya seremoni keagamaan, tetapi juga panggilan moral bagi para pemimpin dunia untuk kembali menempatkan nilai kasih, kemanusiaan, dan keadilan sebagai inti pelayanan publik serta tata kelola pemerintahan,” tandas Muhaimin.
Dalam lawatan tersebut, Muhaimin didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi. Kehadiran keduanya sebagai perwakilan resmi pemerintah Indonesia menandai eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan dalam konteks dialog lintasagama dan diplomasi perdamaian.[]
Putri Aulia Maharani