JAKARTA – Serangan militer Israel di Jalur Gaza kembali menyebabkan korban jiwa. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan terbaru ini menewaskan 44 orang pada hari Selasa, 20 Mei 2025. Dari total korban tewas, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita.
Menurut juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, serangan dimulai pada pukul 01.00 waktu setempat dan terus berlangsung hingga menyebabkan pembantaian di berbagai lokasi.
“Tim kami telah membawa sedikitnya 44 jenazah, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, serta puluhan orang lainnya terluka akibat serangan udara Israel,” ujarnya.
Beberapa insiden serangan yang merenggut nyawa warga Gaza terjadi di sejumlah tempat. Delapan orang tewas dalam serangan terhadap sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi di Kota Gaza. Selanjutnya, 12 orang meninggal dunia setelah sebuah rumah di Deir el-Balah, Gaza tengah, menjadi sasaran serangan udara Israel.
Selain itu, serangan di pom bensin dekat kamp pengungsi Nuseirat menewaskan 15 orang, dan serangan lainnya menewaskan sembilan orang di kamp pengungsi Jabalia.
Serangan ini menambah daftar panjang korban akibat eskalasi konflik yang sudah berlangsung cukup lama antara Israel dan Palestina. Pada hari Senin, 19 Mei 2025, badan pertahanan sipil Gaza juga mencatat 91 orang tewas akibat serangan udara Israel yang semakin intensif.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa militer Israel akan terus melanjutkan serangan di Gaza. “Kami akan menguasai seluruh wilayah Gaza,” ujar Netanyahu dalam sebuah video yang disebarkan pada Selasa (20/05/2025). Menurut Netanyahu, serangan ini bertujuan untuk mencapai kemajuan lebih lanjut, dan Israel tidak akan berhenti sampai tujuan tersebut tercapai.
Serangan militer yang berlangsung intens ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut, dengan protes internasional yang terus mengalir terkait jumlah korban yang terus meningkat, terutama di kalangan warga sipil. []
Diyan Febriana Citra.