Israel Gelar “Operasi Kereta Gideon” di Gaza, Serukan Evakuasi Darurat

Israel Gelar “Operasi Kereta Gideon” di Gaza, Serukan Evakuasi Darurat

JAKARTA – Militer Israel atau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali melancarkan operasi besar-besaran di Jalur Gaza dalam akhir pekan lalu. Operasi yang diberi nama Kereta Gideon ini mencakup serangan darat di wilayah utara dan selatan Gaza, termasuk kota Khan Younis yang kini disebut sebagai zona tempur aktif.

Melansir Newsweek, Selasa (20/5/2025), IDF menginstruksikan evakuasi segera bagi warga sipil di Khan Younis, Gaza selatan, sebagai tanggapan atas dimulainya serangan yang digambarkan sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya”. Seruan evakuasi ini disampaikan melalui media sosial oleh juru bicara IDF untuk wilayah Arab, Avichay Adraee, yang menyebut wilayah tersebut kini berada dalam ancaman besar karena akan menjadi fokus serangan militer.

“IDF akan meluncurkan gelombang serangan untuk menghancurkan kemampuan organisasi teroris di sejumlah titik strategis,” ujar Adraee. Ia juga membagikan peta wilayah sasaran serangan yang memperlihatkan intensitas eskalasi di Gaza selatan.

Sementara itu, juru bicara internasional IDF, Nadav Shoshani, menuturkan bahwa operasi ini menandai “fase baru” dari konflik yang telah berlangsung lebih dari satu tahun. Dalam pernyataan resminya, IDF mengklaim telah menyerang lebih dari 670 target yang disebut sebagai milik kelompok Hamas dalam sepekan terakhir, dan 160 target lainnya dalam 24 jam terakhir.

Konflik berkepanjangan ini kembali memanas usai berakhirnya gencatan senjata selama enam minggu yang sebelumnya difasilitasi oleh Qatar dan didukung pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada awal 2025. Namun, perundingan lanjutan yang bertujuan memperpanjang gencatan senjata tidak menunjukkan hasil, memperburuk harapan penyelesaian konflik.

Di sisi lain, Kantor Berita Palestina Wafa melaporkan bahwa serangan udara Israel di Gaza tengah pada Senin menyebabkan jatuhnya korban sipil. Sebanyak 28 orang dilaporkan tewas, termasuk 16 di antaranya berasal dari Khan Younis, menurut keterangan sumber medis setempat.

Sebagai respons terhadap tekanan internasional, pemerintah Israel mengumumkan akan mengizinkan masuknya “jumlah dasar makanan” ke Gaza, setelah sebelumnya memberlakukan blokade bantuan kemanusiaan sejak Maret. Meski demikian, organisasi kemanusiaan global menilai langkah itu belum cukup untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang terus memburuk di wilayah tersebut.

Dengan operasi militer yang kian intensif dan akses bantuan yang masih terbatas, situasi di Gaza kembali memburuk. Seruan internasional agar konflik segera diakhiri terus bergema, namun hingga kini belum ada titik terang dari upaya diplomasi yang dilakukan sejumlah negara.[]

 

Putri Aulia Maharani

Internasional Nasional