Menkes Ditegur NasDem Soal Gaji dan Kesehatan

Menkes Ditegur NasDem Soal Gaji dan Kesehatan

JAKARTA — Pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait perbandingan kesehatan dan kecerdasan antara warga bergaji Rp 15 juta dan Rp 5 juta menuai kritik dari kalangan legislatif. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago, menilai ucapan Menkes itu seharusnya tidak perlu disampaikan karena bisa menimbulkan multitafsir di tengah masyarakat.

“Kalau nggak gatal ya nggak perlu digaruk! Meskipun saya yakin maksudnya baik,” ujar Irma kepada wartawan, Selasa (20/05/2025).

Menurut Irma, pernyataan Budi bisa dimaknai dari dua sisi. Jika ditilik dari sudut positif, kata dia, Menkes ingin mendorong masyarakat untuk hidup lebih sehat dan cerdas agar dapat mencapai penghasilan lebih tinggi. Namun, jika dipahami dari sudut negatif, ucapan tersebut bisa dianggap merendahkan masyarakat berpendapatan lebih rendah.

“Jika yang dilihat negatifnya, tentu dianggap merendahkan orang yang berpendapatan Rp 5 juta, dianggap tidak sehat dan tidak cerdas,” lanjut Irma.

Alih-alih melontarkan pernyataan yang berpotensi disalahartikan, Irma menyarankan agar Menkes lebih fokus membenahi persoalan fundamental di sektor kesehatan. Salah satu yang disorotnya adalah praktik penjualan obat dan alat medis oleh rumah sakit dan tenaga medis yang membuat biaya kesehatan semakin mahal.

Ia juga menyoroti praktik tata kelola pendidikan dokter spesialis (PPDS) dan transparansi pelayanan kesehatan di rumah sakit. “Menurut saya justru kejahatan tidak ada yang boleh ditoleransi dengan alasan apa pun,” ucapnya.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi dalam sebuah diskusi publik menyebut bahwa untuk menjadi negara maju, Indonesia perlu menaikkan pendapatan per kapita warganya hingga tiga kali lipat dari saat ini.

“Negara maju, high income country itu definisinya jelas. Gross national income per kapita itu USD 14 ribu ke atas. Sekarang Indonesia baru USD 4.000-an. Jadi harus naik 3,5 kali. Kalau dirupiahkan, sebulannya harus Rp 15 juta,” kata Budi dalam forum diskusi “Double Check” di Jakarta, Sabtu (17/05/2025).

Budi kemudian menekankan bahwa untuk mencapai penghasilan rata-rata sebesar itu, masyarakat Indonesia harus sehat dan cerdas. “Apa sih bedanya orang yang gajinya Rp 15 juta sama Rp 5 juta? Cuma dua. Satu, dari Rp 15 juta pasti lebih sehat dan pintar,” tuturnya.

Pernyataan ini pun menuai reaksi dari berbagai kalangan, termasuk dari DPR, yang menilai pemerintah sebaiknya lebih memprioritaskan pembenahan sistem daripada membanding-bandingkan penghasilan masyarakat. []

Diyan Febriana Citra.

Nasional