JAKARTA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkapkan bahwa Israel akan terus mengintensifkan serangannya di Gaza dan berkomitmen untuk menguasai seluruh wilayah Jalur Gaza. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah pernyataan video yang dirilis pada Selasa (20/05/2025), di mana ia menyatakan bahwa militer Israel terus mengalami kemajuan signifikan dalam serangan ini.
“Pertempuran berlangsung sangat intens dan kami terus maju. Kami akan menguasai seluruh wilayah Jalur Gaza,” tegas Netanyahu.
Ia menambahkan bahwa Israel tidak akan berhenti sampai tujuannya tercapai, serta menegaskan bahwa tidak ada yang bisa menghentikan negara tersebut dalam peperangan ini.
Netanyahu juga menegaskan bahwa untuk mencapai kemenangan, Israel harus bertindak tanpa hambatan apapun.
“Israel tidak akan menyerah. Untuk berhasil, kita harus bertindak dengan cara yang tak terhentikan,” ujar Netanyahu.
Pernyataan ini muncul setelah laporan militer Israel yang mengungkapkan bahwa mereka telah menyerang 160 target teror di Gaza dalam satu hari sebelumnya. Meski demikian, Israel masih menerapkan blokade terhadap bantuan kemanusiaan yang akan memasuki Gaza. PBB melaporkan bahwa hanya sembilan truk bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza, yang menurut Kepala Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher,
“hanya setetes air di lautan dari apa yang sangat dibutuhkan.”
Selain itu, Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, menambahkan bahwa hingga saat ini tidak ada bantuan yang bisa dikelola di Gaza karena alasan keamanan dan keterbatasan waktu.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa hingga Senin (19/05/2025), sedikitnya 3.340 orang telah meninggal dunia sejak Israel melanjutkan serangannya pada 18 Maret 2025, menjadikan jumlah total korban tewas mencapai 53.486 orang.
Di tengah serangan yang terus berlanjut, Netanyahu juga mengungkapkan bahwa Israel terbuka untuk kemungkinan kesepakatan dengan Hamas yang melibatkan penghentian pertempuran. Namun, ia menegaskan bahwa kesepakatan tersebut harus mencakup pembebasan semua sandera, pengasingan pemimpin Hamas, dan pelucutan senjata Gaza.
Sementara itu, ketegangan terus meningkat di Gaza dengan dampak besar terhadap warga sipil yang terjebak dalam konflik ini. []
Diyan Febriana Citra.