JAKARTA — Sejumlah warga terlihat memadati trotoar di sekitar Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi (20/05/2025), menanti kedatangan ojek online (ojol) yang mereka pesan melalui aplikasi. Fenomena ini terjadi di tengah aksi mogok massal yang digelar oleh pengemudi ojol sebagai bentuk protes terhadap sistem potongan tarif aplikator yang dinilai merugikan.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa penumpang KRL Commuter Line yang turun di Stasiun Sudirman menyebar ke arah Jalan Blora dan kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas. Di sepanjang Jalan Blora, tampak sejumlah pengemudi ojol mengenakan jaket hijau dan kuning memarkirkan motor secara berjajar di sisi trotoar. Namun demikian, banyak penumpang masih kebingungan karena titik jemput yang tertera di aplikasi berada cukup jauh dari posisi mereka.
“Ini saya lagi nunggu dari tadi, buat pesan ojol masih belum dapat, padahal sudah mau 10 menit,” ujar Rika (28), salah seorang penumpang yang hendak menuju kawasan MH Thamrin. Ia menyebut biasanya pemesanan ojol di pagi hari di sekitar Sudirman berlangsung cepat karena banyak pengemudi berjaga di lokasi.
Berbeda dengan Rika, Mutia (23) berhasil mendapat tumpangan secara cepat untuk menuju kantornya di Kuningan. Namun, ia mengeluhkan lokasi mitra pengemudi yang cukup jauh dari tempatnya berada.
“Kalau dapat ojolnya cepat, ini saya langsung ada. Tapi memang agak jauh ini, saya harus nunggu agak lama dulu,” katanya.
Kondisi ini tak lepas dari aksi unjuk rasa besar yang digelar oleh mitra ojol dari berbagai daerah siang hari ini. Aksi bertajuk “Aksi Akbar 205” itu menuntut keadilan dalam pembagian hasil oleh aplikator dan menolak skema tarif murah yang dinilai merugikan pengemudi.
Imbas dari aksi ini adalah penghentian layanan secara massal oleh sebagian besar mitra ojol, yang berdampak langsung pada pengguna harian transportasi daring, khususnya di kawasan transit padat seperti Sudirman. Sementara itu, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar mengantisipasi potensi keterlambatan atau mencari alternatif transportasi lain hingga situasi kembali normal. []
Diyan Febriana Citra.