JAKARTA — Aksi demonstrasi yang digelar oleh para pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Selasa (20/5), sempat memanas setelah muncul tindakan pembakaran ban oleh sekelompok massa di tengah berlangsungnya orasi.
Ketegangan mulai terlihat ketika aparat keamanan meminta para pengunjuk rasa memadamkan api dari ban yang terbakar. Upaya persuasif tersebut sempat dibarengi dengan penyalaan mobil water cannon, yang kemudian menyemprotkan air ke arah massa. Semprotan itu memicu respons emosional dari sebagian peserta aksi dan membuat situasi memanas.
Namun, suasana berhasil dikendalikan setelah api berhasil dipadamkan dan petugas menghentikan penggunaan water cannon. Massa kembali diarahkan untuk melanjutkan orasi secara damai dari atas mobil komando yang disediakan masing-masing aliansi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro, dalam keterangannya kepada wartawan, mengimbau massa aksi agar tidak melakukan pembakaran ban yang berpotensi menimbulkan konflik dan membahayakan keselamatan umum.
“Kami minta api dimatikan. Kami hadir di sini untuk melayani,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pengamanan dalam aksi tersebut dilakukan dengan pendekatan humanis. Tidak ada satu pun personel yang dibekali senjata api. Menurutnya, tugas utama aparat saat ini adalah menjaga ketertiban umum dan memastikan masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya secara aman.
“Seluruh personel kami telah dibekali arahan agar selalu bersikap ramah serta menghormati hak setiap warga dalam menyampaikan pendapat di muka umum,” lanjut Susatyo.
Unjuk rasa kali ini dipimpin oleh empat kelompok aliansi berbeda yang menggunakan mobil komando masing-masing. Masing-masing masih menyuarakan tuntutan mereka secara terpisah dan belum sepenuhnya menyatukan suara.
Di sisi lain, akibat konsentrasi massa yang cukup besar, arus lalu lintas di sekitar kawasan Monas hingga Gedung DPR mengalami kepadatan. Pihak kepolisian bersama Dinas Perhubungan telah menerapkan sistem buka tutup jalan, terutama bagi rute layanan TransJakarta yang melintasi kawasan Patung Kuda.
Untuk mengantisipasi kemacetan yang lebih parah, Kapolres mengimbau masyarakat agar sementara waktu menghindari kawasan tersebut.[]
Putri Aulia Maharani