Setoran Bea Masuk Turun: RI Tak Impor Beras, Jagung, dan Gula

Setoran Bea Masuk Turun: RI Tak Impor Beras, Jagung, dan Gula

JAKARTA – Kementerian Keuangan mencatat sejumlah komponen penerimaan kepabeanan dan cukai mengalami penurunan hingga April 2025, meski secara total masih mengalami pertumbuhan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Salah satu komponen yang menurun adalah bea masuk.

Hingga akhir April 2025, total penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp100 triliun, naik dari Rp95,7 triliun pada April 2024. Namun, bea masuk tercatat turun sebesar 1,9% menjadi Rp15,4 triliun, sedangkan penerimaan cukai terkoreksi 1,4% menjadi Rp73,2 triliun. Di sisi lain, bea keluar melonjak tajam hingga 95,9%, dengan nilai mencapai Rp11,3 triliun.

Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, menjelaskan bahwa penurunan bea masuk berkaitan dengan menurunnya aktivitas impor sejumlah komoditas pangan strategis.

“Penurunan ini tidak signifikan karena disebabkan tidak adanya impor untuk komoditas seperti beras, jagung, dan gula. Sehingga, tidak ada aspek bea masuk yang tercatat dari sana,” ujar Anggito dalam konferensi pers realisasi APBN di Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Adapun kontraksi penerimaan cukai disebut Anggito disebabkan penurunan produksi hasil tembakau, terutama dari jenis sigaret kretek mesin (SKM).

“Produksi SKM turun, meskipun produksi sigaret kretek tangan (SKT) naik. Karena kontribusi penerimaan dari SKM lebih tinggi dibanding SKT, maka penurunan ini berdampak pada total cukai,” jelasnya.

Sementara itu, kenaikan tajam pada penerimaan bea keluar dipicu oleh meningkatnya harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan kebijakan ekspor konsentrat tembaga.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional